Menimba ilmu di Pesantren Daarut Tauhiid membuat Penulis mengenali segala budaya yang dilestarikan disana, terutama dalam nilai menjaga kebersihan lingkungan. Salah satu budaya yang saya fokuskan dalam tulisan ini adalah TSP. Apa itu TSP? Mengapa TSP menurut penulis dapat menajamkan kepekaan manusia terhadap lingkungan hidup? Bagaimana kita dapat mengamalkan nilai TSP? Simak baik-baik dalam tulisan berikut ini.Â
TSP adalah singkatan berupa Tahan dari buang sampah sembarangan, Simpan sampah pada tempatnya, dan Pungut sampah Insya Allah sedekah. Melihat potensi pengamalan TSP, muncul pertanyaan mendasar: andai setiap warga Indonesia sungguh-sungguh mengamalkan budaya ini, akankah posisi kita di ranking kebersihan global dapat berubah? Sayangnya, kondisi saat ini masih memprihatinkan. Indonesia berada pada posisi ke-116 dalam ranking negara terbersih berdasarkan EPI 2020. Jelas bahwa prinsip 'tahan dari membuang sampah sembarangan' masih belum terlaksana dengan baik. Andaikata setiap warga Indonesia mengamalkan budaya TSP, akankah posisi tersebut dapat berubah? Tentunya. Karena, pada nilai pertama, tahan dari membuang sampah sembarangan, masyarakat Indonesia masih cukup asing dengan bukti peringkat tadi. Kemudian pada nilai simpan sampah pada tempatnya, Indonesia lagi-lagi dalam peringkat terbawah dalam jejeran negara ASEAN dalam pengelolaan sampahnya dengan skor 26,7 (EPI 2024). Maka bagaimana cara kita mengamalkan nilai TSP ini? Secara teknis, apabila kita sedang memegang sampah sisa apapun, misalnya botol air minum, wajib bagi kita untuk menahan sampah tersebut sampai kita menemukan sebuah tong sampah terdekat. Kemudian jika tong sampah tersebut adalah tong sampah tiga kompartemen, pilah sampah kita, bagian dari manakah sampah yang kita pegang, apakah organik, anorganik, atau B3. Dengan demikian, kita sudah mengamalkan 2 nilai sekaligus, tahan dari buang sampah sembarangan dan simpan sampah pada tempatnya. Kemudian untuk pengamalan nilai ketiga, jika kita sedang berjalan dimanapun, kemudian nampak di mata kita secuil sampah, tidak peduli sekecil/sebesar apa sampah tersebut, maka sebisa mungkin ambil sampah tersebut dan simpan hingga menemukan tong sampah. Pengamalan-pengamalan tersebut mungkin sangat indah dalam ide skenarionya, tapi tantangan sesungguhnya adalah, bisakah seluruh lapisan masyarakat Indonesia menerapkannya?
Dengan tulisan singkat ini, Penulis menaruh harapan besar agar masyarakat kita menerapkan budaya ini. Dan dengan menerapkan budaya ini, kita semua tentunya berharap Indonesia dapat menjadi negara teratas dalam hal kebersihan lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI