Mohon tunggu...
Aranyaka Ketindan
Aranyaka Ketindan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Media Publikasi Kelompok KKM 101 di Desa Ketindan Kecamatan Lawang Kabupaten Malang

Penulis kolektif dari sekumpulan mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Budidaya Maggot BSF, Solusi Penanganan Sampah Organik dan Benefitnya Bagi Lingkungan

10 Januari 2023   15:07 Diperbarui: 10 Januari 2023   23:30 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKM UIN Malang, Koordinator TPST Ketindan, dan Peternak Maggot BSF/dokpkri

Mendengar kata maggot bagi sebagian orang awam mungkin masih terdengar asing di telinga.  Maggot merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) atau dalam bahasa latin disebut Hermetia illucens. 

Seperti yang telah disebutkan bahwa maggot merupakan larva lalat yang awalnya dari telur dan berkembang menjadi pupa yang kemudian menjadi lalat dewasa. Bentuknya mirip ulat, berbuku dengan ukuran larva dewasa antara 15-22 mm dan berwarna kehitaman.  

Akhir-akhir ini, maggot BSF menjadi topik menarik di berbagai media publikasi. Informasi tentang budidaya dan peluang pasar maggot BSF dapat dengan mudah ditemukan. 

Maggot BSF sudah menjadi komoditi yang diperjual-belikan baik offline maupun online dengan harga yang cukup menggiurkan. Bermodalkan pakan dari sampah organik rumah tangga, bukan tidak mungkin peluang bisnis budidaya maggot ini akan mendatangkan pundi-pundi rupiah jika ditekuni sekaligus menjadi solusi dari permasalahan sampah organik di lingkungan tempat tinggal.

Budidaya maggot tidak terlalu sulit untuk dilakukan, karena maggot berkembang biak dengan alami sehingga mudah didapatkan. Maggot mampu bertahan hidup pada lingkungan tropis maupun subtropis, sehingga potensi mengembangbiakannya sangat mudah dilakukan di Indonesia yang memiliki iklim tropis.  Perkembangbiakan maggot berada pada media yang beraroma fermentasi sehingga lalat BSF tidak mengundang penyakit. 

Lalat BSF tidak menimbulkan bau busuk dan bukan sumber pembawa penyakit, karena memiliki zat antibiotik alami dalam tubuhnya. Maggot BSF dapat dimanfaatkan atau dijual dalam bentuk maggot segar, maggot kering, telurnya, maupun produk turunannya seperti tepung maggot, pelet maggot, dll. Maggot mengandung protein yang tinggi yaitu sekitar 30-60%, sehingga cocok dimanfaatkan sebagai pakan ternak, seperti ayam, burung, dan ikan.  

Bagi sebagian orang, budidaya maggot BSF merupakan potensi yang menggiurkan untuk dikembangkan. Saat ini, maggot memiliki peluang usaha yang sangat besar, mengingat usaha peternakan dan perikanan yang membutuhkan maggot juga sedang meningkat. Hal ini dikarenakan maggot disebut sebagai pakan yang sangat baik untuk usaha peternakan dan perikanan. 

Dalam beternak, pakan merupakan hal yang tidak boleh dilewatkan. Kualitas hewan ternak dapat ditentukan dari pemberian pakan yang baik. Banyak jenis pakan ternak yang berkualitas unggul dijual di pasaran. Salah satu nya merupakan hasil budidaya maggot BSF yang dikembangkan masyarakat. 

Maggot biasanya diberikan untuk beberapa jenis hewan seperti unggas atau ikan. Maggot memiliki kualitas unggul sebagai pakan ternak karena mengandung nutrisi yang bagus untuk hewan ternak. 

Peternakan atau perikanan dengan skala yang besar tentu mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pakan ternak yang berkualitas. Dengan menggunakan maggot sebagai pakan ternak, maka biaya yang dikeluarkan untuk pakan ternak dapat ditekan sehingga bisa menambah keuntungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun