Mohon tunggu...
Fikry Aransyah
Fikry Aransyah Mohon Tunggu... -

Belajar membaca, lalu menulis...\r\nKemudian menguasai dunia...\r\nHAHAHA (ketawa jahat)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pekerjaan Paling Berbahaya di Dunia

31 Agustus 2014   06:01 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:02 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa sih pekerjaan paling berbahaya di dunia? Beberapa artikel yang saya baca menjawab pembersih ranjau atau pekerja konstruksi. Pada intinya semakin tinggi resiko atau bahaya suatu pekerjaan maka semakin tinggi pula reward yang akan diterima.

Bagi saya pribadi, pekerjaan paling berbahaya adalah pekerjaan yang di sumpah dengan kitab suci. Iya kitab suci, apapun agama yang kita anut. Karna kitab suci ialah firman tuhan yang diturunkan langsung sebagai pedoman manusia. Apabila sumpah dengan menyebut nama Tuhan dan kitab suci itu dilanggar baik sengaja maupun tidak sengaja, akibatnya bisa fatal di suatu hari. Baik itu profesi dokter, saksi, penegak hukum dan keadilan serta birokrat maupun pejabat dan sebagainya. Seorang dokter yang membiarkan sesorang meninggal dihadapannya tanpa berusaha mengobati derajatnya tidaklah lebih baik dari seorang koruptor.

Pada dasarnya sumpah adalah janji dan setiap janji adalah hutang. Hukum hutang wajib dibayar dan apabila tidak dipenuhi berarti dosa yang akan dipertanggungjawabkan hingga ke hari kemudian. Artinya ikrar sumpah itu berat sekali, tidak pernah bias saya bayangkan bagaimana reward ataupun punishmentnya kelak.

“Demi Allah saya bersumpah!” Begitu biasanya sumpah dan janji diucapkan. Bukan hanya sekedar berikrar, tetapi di atas kepalanya diletakkan pula kitab suci yang berisikan wahyu dari Tuhan Yang Maha Esa. Rasanya tidak ada yang lebih suci dan sakral daripada prosesi itu karena di hadapan Tuhan dan disaksikan manusia janji diucapkan setulus hati. Demikian kita sering melihat pengucapan sumpah pada acara-acara pelantikan, pengukuhan, penobatan dan peresmian seseorang untuk memegang suatu jabatan atau pekerjaan.

Sekarang sumpah, hanya sebatas mulut belaka. Keserakahan  dan keegoisan sudah mengalahkan akhlak apalagi logika. Beruntung bagi mereka yang bekerja tanpa terikat sumpah yang akan membebani mereka dikemudian hari.  Semoga kita selamat, baik di dunia ini maupun berikutnya.

Salam Bahagia dari saya

PS: Semoga Presiden terpilih kita dapat menjalankan sumpahnya dengan baik, Amin.


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun