Karena keberhasilannya berkhalwat, ia kemudian di kenal sebagai seorang yang disegani kawan maupun lawan dan  disebut-sebut sebagai salah satu wali pitue (wali tujuh) dalam sejarah Sulawesi.
Sang Arung pergi meninggalkan tanah Buton setelah selama 3 tahun menetap, pergi dengan nama baru LA TONDU, nama yang diberikan agar sang Arung selalu mengingat, "Tenggelamkan semua rasa dengki, dendam, dan jahat. Tetapi pergilah, bebaskan negri dari penjajahan dengan rasa kemanusiaan". begitulah yang dikenang rakyat Butuni dengan nama LA TONDU.
Tercatat dalam sejarah Arung Palakka berhasil membebaskan Negrinya Kerajaan Bone dari cengraman Kerajaan Gowa. Mengenang kisah Arung Palakka dinegri Buton ini, setiap tahun sejak tahun 2016 oleh pemerintah kota Baubau sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Buton melakukan karnaval budaya acara nampak tilas perjalanan Arung Palakka di Negeri Butuni.
Sumber :
1. Cerita tutur rakyat butuni
2. Manuskrip kesultanan buton
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI