Mohon tunggu...
Arsad Rahim Ali
Arsad Rahim Ali Mohon Tunggu... Administrasi - Epidemiolog, Nutritionist, Perencana Pembangunan Daerah dan Citizen Journalist Blog

Bekerja ditingkat Kabupaten

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Mudik dan Idul Fitri di Pulau yang Damai

7 Juni 2019   13:28 Diperbarui: 7 Juni 2019   15:40 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap tahun ada saja didapat akan arti dan makna serta hikmah puasa 30 hari Ramadhan. Untuk tahun ini secara pribadi, saya sebagaimana orang kebanyakan akan memberikan makna dan hikmah ramadhan yang saya jalani, teruraikan dalam catatan perjalanan mudik dan idul fitri di Pulau kecil kabupaten Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah.

Persiapan Ramadhan ....

Ramadhan di mulai hari senin 6 mei 2019, sebulan sebelum ramadhan Saya telah melakukan persiapan, harus ada bekal lahir dan batin, harus ada amalan yang disiapkan untuk diniatkan dan dilaksanakan di bulan ramadhan. Beberapa amalan yang telah saya siapkan adalah

  1. Meniadakan perbedaan pendapat perseteruan antara dua calon presiden walau saya sendiri sudah punya pilihan. Sungguh perasaan tidak nyaman akan pemilu negriku tahun ini dikarenakan saling mengejek diantara dua kubu ----01 versus 02----. Masing-masing kelompok saling mengajak dengan ejekan untuk memilih jagoannya yang lebih layak untuk menjadi pemimpin negri ini, potensi perpecahan antar kedua kelompok bisa saja terjadi. Diam dan menenangkan diri adalah pilihan utama sebagaimana teringat pesan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Jauhilah kelompok-kelompok yang mengajak pada perpecahan, dan tetap konsisten mengikuti ajaran Ahlussunnah Wal-Jama'ah. (Al-Bukhari dan Muslim).
  2. mempersiapkan bacaan Al Qur'an dan Hadist Nabi untuk di amalkan diwaktu pagi dan sore. Kitab Al Mastura yang berisikan bacaan Al Quran dan Hadist Nabi diwaktu pagi dan sore adalah pedoman yang coba saya dalami.
  3. mempersiapkan mental untuk puasa di bulan ramadhan terutama puasa bersama istri dan putra-putriku. Sebagaimana doa yang selalu ku baca untuk diriku sebagai pemimpin ketakwaan untuk putra-putriku yang mulai memasuki usia remaja. Puasa di bulan ramadhan adalah satu rukun islam yang wajib dilaksanakan
  4. mempersiapkan pemaknaan sholat tarwih-witir, termasuk juga sholat tahajud, saya ingin mencoba mendalami sholat tarwih-witir secara berjamaah dimesjid dan juga merasakan sholat tarwih-witir sendiri dirumah, bacaan pengantar doa dan zikir serta sholawat akan sholat tarwih-witir ku coba lazimkan dan kekalkan.
  5. merencanakan tadarus Al Qur'an sehari satu juz hingga bisa mencapai 30 hari Ramadhan, teringat akan firman Allah Ta'ala "Alquran tidak ada keraguan, petunjuk bagi mereka yang bertakwa (qs. Albaqara 1)". Lazimkan dan kekalkan  "Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Rabb-mu (al-Qur-an). Tidak ada (seorang pun) yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya..." [Al-Kahfi/18 : 27]".  Teringat juga pesan nabi, "Bacalah al-Qur-an, karena ia akan datang sebagai pemberi syafa'at bagi para pembacanya di hari Kiamat nanti".
  6. dan persiapan dan perencanaan amalan lainnya di bulan suci ramadhan yang akan saya laksanakan sesuai kemampuan.

Melaksanakan ibadah di bulan suci ramadhan .....

Memasuki hari pertama ramadhan, puasa adalah kewajiban utama, sahur bersama istri dan anak dan kemudian buka bersama. beberapa kewajiban lainnya yang nilai amalannya dilipat gandakan dilaksanakan, khusus untuk sholat tarawih saya lebih banyak tarwih di rumah hanya beberapa kali tarawih berjamaah di mesjid.

Saya mencoba meningkatkan kualitas sholat wajib, tadarus Al-Qur'an bukan cuman mengejar satu juz perhari tapi juga persurat bahkan perayat yang sudah saya hapal.

Ramadhan tahun ini saya lebih menekankan kebersamaan saya, istri saya dan putra-putri saya. Apalagi tahun Ini saya telah merencanakan mudik dengan memboking tiket kelas 2 Kapal PELNI jurusan Makassar-transit Baubau- Banggai pulang-pergi. Perjalanan mudik dari tempat kerja Polewali Mandar Sulbar, hingga di pare-pare dan bersama keluarga Adik Ipar ke makassar bersua dengan semua keluarga Adik Ipar, istri dan putra-putrinya. Dan kemudian dari pelabuhan makassar dengan kapal PELNI menujuh Banggai Kepulauan ditempuh 25 jam.

Mudik Ramadhan ..

Dalam perjalanan, saya sempat tulis-tulis di ruang tunggu pelabuhan makassar, menungguh sekitar 2 jam dan siap-siap naik kapal KM Sinabung yang belum juga tiba.                    

Tahun ini saya mudik, bersama istri dan ke empat anakku. Saya Arsad Rahim Ali, istri Andi Wiwiriani, putra-putri. Afla syafi Rahmatullah, Muhammad Qalbi Al Arsad. Atifah Putri Dalle dan Husnul Khatimah. Saya mudik ditempat domisili orang tua, di Banggai Kepulauan.

Dari tempat saya bekerja Kabupaten Polewali Mandar, naik darat menempu perjalanan darat ke makassar yang ditempuh sekitar 4 jam dengan jarak 250 km.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun