Di era digital saat ini, media sosial bukan lah hal yang asing bagi setiap orang. Media sosial menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Platform media sosial seperti Instagram, Tiktok, dan X (Twitter) seakan-akan menjadi ruang utama untuk bersosialisasi, mencari hiburan, bahkan sekedar untuk mencari informasi. Kehadiran media sosial memberikan berbagai dampak bagi kehidupan mahasiswa, baik itu dampak positif maupun negatif.
Mulai dari sisi positif, media sosial sebenarnya bisa menjadi sarana pendukung pembelajaran yang efektif. Banyak platform yang menyediakan sumber belajar yang mudah untuk diakses. Banyak platform yang menyediakan konten-konten edukasi, tips dan trik belajar yang efektif, hingga ringkasan materi kuliah. Mahasiswa dapat memanfaatkan media sosial untuk berdiskusi mengenai tugas-tugas kuliah atau berbagi catatan. Dengan adanya media sosial ini tentunya dapat sangat membantu mahasiswa dalam kegiatan akademik maupun non akademik mereka.
Selain itu, media sosial juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa. Melihat konten pencapaian orang lain, baik dalam bidang akademik maupun non akademik, bisa memotivasi mahasiswa untuk terus mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi. Tak jarang banyak mahasiswa yang tergerak hatinya untuk terus berusaha meraih prestasi, mulai dari memperbaiki nilai hingga mengikuti ajang perlombaan di bidang akademik maupun non-akademik. Dengan kata lain, media sosial mampu mempengaruhi mahasiswa untuk meningkatkan prestasi.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial juga memiliki dampak yang negatif bagi mahasiswa. Salah satu dan yang paling sering terjadi pada mahasiswa adalah tidak bisa mengontrol diri saat menggunakan media sosial atau bisa juga disebut kecanduan. Alih-alih membuka e-book atau materi pembelajaran, mahasiswa seringkali terjebak scrolling media sosial berjam-jam. Tugas yang seharusnya bisa selesai lebih awal malah tertunda dan malah tidak selesai dikerjakan. Hal ini membuat manajemen waktu mahasiswa jadi kacau. Sering kali mahasiswa melupakan apa yang menjadi tujuan utama dalam belajar. Apalagi algoritma di media sosial seperti TikTok, Instagram dsb dirancang untuk membuat penggunanya betah berlama-lama.Â
Media sosial juga kerap menimbulkan fenomena fear of missing out (FOMO). Mahasiswa terlalu berfokus membandingkan kehidupannya dengan orang lain sehingga dapat menimbulkan stres, minder, bahkan kehilangan motivasi untuk belajar. Alih-alih termotivasi, mahasiswa justru tertekan dengan standar kesuksesan yang ditampilkan di media sosial. Hal ini seringkali menyebabkan semangat belajar menurun karena mahasiswa lebih fokus membandingkan dirinya dengan orang lain daripada fokus untuk mengembangkan diri.
Menyadari hal tersebut, mahasiswa perlu memiliki kemampuan manajemen waktu dan kontrol diri dalam menggunakan media sosial. Mahasiswa harus bisa membatasi penggunaannya agar tidak mengganggu jam belajar. Misal nya membagi waktu dalam menggunakan media sosial dan belajar, membuat pengingat pada gadget agar tidak berlebihan dalam menggunakan sosial media.
Selain itu, dosen maupun lembaga pendidikan dapat memanfaatkan media sosial sebagai bagian dari strategi pembelajaran. Dengan menghadirkan pembelajaran kreatif berbasis platform digital, mahasiswa bisa diajak untuk belajar dengan cara yang lebih menarik dan sesuai dengan kebiasaan generasi mereka. Dengan begitu pandangan media sosial sebagai ancaman dapat dihilangkan, malahan media sosial dapat menjadi alat yang dapat meningkatkan semangat belajar.
Pada akhirnya, pengaruh media sosial terhadap semangat belajar mahasiswa sangat bergantung pada cara penggunaannya. Jika mahasiswa dapat menggunakannya dengan bijak, media sosial bisa menjadi sumber informasi, motivasi, sekaligus sarana pembelajaran yang menyenangkan. Namun jika digunakan secara berlebihan, media sosial justru menjadi ancaman bagi mahasiswa itu sendiri, seperti dapat menguras waktu, mengganggu konsentrasi dan kehilangan motivasi akademik. Kunci nya adalah keseimbangan, menjadikan media sosial sebagai teman belajar, bukan penghalang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI