Mohon tunggu...
Achmad Room Fitrianto
Achmad Room Fitrianto Mohon Tunggu... Seorang ayah, suami, dan pendidik

Achmad Room adalah seorang suami, bapak, dan pendidik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel. Alumni Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Airlangga Surabaya ini juga aktif beberapa kegiatan pemberdayaan diantaranya pernah aktif di Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil. Penyandang gelar Master Ekonomi Islam dari Pascasarjana IAIN Sunan Ampel dan Master of Arts dalam Kebijakan Publik Murdoch University Perth Australia ini juga aktif sebagai pegiat dan penggerak UMKM yang terhimpun dalam Himma Perkumpulan Pengusaha Santri Indonesia (HIPPSI). Bapak satu anak ini menyelesaikan PhD di Department of Social Sciences and Security Studies dan Department of Planning and Geography, Curtin University dengan menekuni Ekonomi Geografi. Selama menempuh studi doktoral di Australia Room pernah menjadi Presiden Postgraduate student Association di Curtin University pada tahun 2015 dan aktif ikut program dakwah di PCI NU Cabang Istimewa Australia- New Zealand di Western Australia serta menjadi motor penggerak di Curtin Indonesian Muslim Student Association (CIMSA). Setelah dipercaya sebagai Ketua Program studi S1 Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel dan Koordinator Lembaga Pengembangan Kewirausahan dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel serta sebagai anggota tim Pengembang Kerja Sama UIN Sunan Ampel, Saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya. Achmad Room juga menjadi pengamat di isu isu reformasi pemerintahan, pengembangan masyarakat, pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Ekonomi Islam. Fokus Penelitian yang ditekuni saat ini adalah Ekonomi Pembangunan, Ekonomi Perubahan Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Desa Wisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Superman dan Kryptonite

2 Juli 2015   08:07 Diperbarui: 4 April 2017   18:04 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam cerita DC komik terkenal itu memang diceritakan tentang seorang yang luar biasa perkasa dan baik hati. Selalu mengedepankan nilai nilai kemanusiaan. Di didik didesa kecil bernama Smallville yang diasuh oleh orang tua angkat pasangan Kent, Jonathan Kent dan Martha Kent
Diceritakan juga dalam film terakhirnya (Man Of Steel) bagaimana Clark Kent mengalami pengalaman spiritual yang sangat hebat yaitu ketika dia menemui kenyataan bahwa dia tidak bisa menolong ayahnya (Jonathan Kent) dari tornado di depan publik demi merahasiakan sejatinya siapakah dia. Sang ayah begitu kuat menolak untuk diselamatkan dikarenakan public belum siap menerima sosok manusia super yang ideal jadi superhero.
Pasca kejadian itu dia melakukan pengembaraan untuk menemukan jadi dirinya, tugas apa yang sebetulnya diberikan kepada dirinya, mengapa dia ada dimuka bumi?

Namun demikian sisi kesuperan superman bukan tanpa cacat, dia akan sangat tidak berdaya apabila terdapat didekatnya batu Kryptonite, batu hijau yang berasal dari pecahan planet Krypton asalnya superman

Apakah anda pernah merasakan apa yang dirasakan Superman dan Kryptonite nya?

Anda yang gagah perkasa bisa melakukan apa saja dan sangat aktif tiba tiba anda merasa lunglay tidak berdaya, tanpa tenaga gontai setelah anda menemukan kejadian atau bertemu sesuatu atau sesorang. Bila anda demikian bisa dipastikan anda telah bertemu dengan Kryptonite anda.

Kryptonite disini bisa diterjemahkan sebagai titik terlemah anda, kita. Kryptonite ini bisa juga dibaca sebagai bentuk ketakutan kita. Sesuatu yang membuat kita berfikir dua kali dalam menghadapinya. Namun demikian sejatinya Kryptonite itu adalah unsur dari masa lalu (berasal dari planet dimana Karl Ell) maka kelemahan ini bisa dimanage untuk dijadikan pendorong kita untuk mau lebih giat, lebih bersiap siap, lebih hati2, dalam melaksanakan pekerjaan kita. Menyadari kelemahan yang berasal dari masa lalu ini mengajarkan kita untuk lebih kuat, lebih berhati hati dan lebih mempersiapkan diri untuk mengerjakan yang terbaik.

Dalam takaran yang tepat "kryptonite" bisa menjadi pendorong yang membuat kita lebih sukses. Membuat kita lebih manusiawi karena menyadari bila kita memiliki kelemahan, menjadi lebih membumi karena kita masih membutuhkan pertolongan, membuat kita lebih paham akan apa dan bagaimana fungsi kita sebagai manusia, menghilangkan sombong dan kesombongan dalam diri. Sebagaimana Kryptonite yang menjadikan Superman lebih manusiawi dalam tindak tandukknya, semoga dengan menyadari kelemahan yang kita miliki bisa jadi superman yang manusiawi

Perth
15 Ramadhan 1436 H/ 2 Juli 2015

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun