Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ekspor Pasir dan 6 Dampak Kerusakan Ekologi yang Serius

7 Juni 2023   21:59 Diperbarui: 7 Juni 2023   22:03 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ekspor pasir. sumber image Koleksi Pribadi diolah dari canva.com

Pertama, Erosi Pantai: Penambangan pasir dari pantai dan muara sungai dapat menyebabkan erosi pantai yang parah. Pengurangan pasir di pantai menghilangkan perlindungan alami terhadap gelombang laut dan dapat menyebabkan erosi yang lebih lanjut. Hal ini dapat mengancam keberlanjutan ekosistem pesisir, kehilangan habitat, serta merusak ekosistem terumbu karang dan biota laut yang terkait.

Kedua, Gangguan Ekosistem Sungai: Penambangan pasir dari sungai dapat mengakibatkan degradasi sungai dan gangguan pada ekosistem air tawar. Ekstraksi pasir yang berlebihan dapat menyebabkan perubahan aliran sungai, hilangnya habitat perairan, dan merusak populasi ikan dan organisme air lainnya.

Ketiga, Kehilangan Habitat dan Keanekaragaman Hayati: Ekspor pasir yang tidak terkendali dapat menyebabkan hilangnya habitat alami dan berdampak negatif pada keanekaragaman hayati. Banyak spesies hewan dan tumbuhan yang bergantung pada pantai, muara sungai, dan ekosistem terumbu karang terancam akibat kegiatan ekspor pasir yang merusak habitat mereka.

Keempat, Perubahan Hidrologi: Ekstraksi pasir dari sungai dapat mengubah pola aliran air dan sistem hidrologi. Hal ini dapat mengganggu keberlangsungan ekosistem air tawar dan berdampak pada air bersih, kualitas air, serta menyebabkan banjir atau kekeringan di daerah sekitarnya.

Kelima, Perubahan Lanskap: Penambangan pasir dalam skala besar dapat mengakibatkan perubahan lanskap yang signifikan. Kawasan pesisir dan sungai yang awalnya indah dan alami menjadi terdegradasi dan rusak akibat aktivitas ekstraksi pasir.

Keenam, Peningkatan Emisi Karbon: Transportasi pasir dalam skala besar dari tempat penambangan ke lokasi tujuan ekspor dapat menghasilkan emisi karbon yang tinggi akibat penggunaan alat berat dan kendaraan pengangkut.

Penting untuk melakukan pengelolaan sumber daya pasir secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dan menjaga keseimbangan ekologis. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengimplementasikan kebijakan yang mempromosikan praktik penambangan pasir yang bertanggung jawab dan menjaga kelestarian lingkungan.

Kesimpulan

Kesimpulannya, ekspor pasir memiliki dampak lingkungan yang serius. Penambangan pasir yang tidak terkendali dapat menyebabkan erosi pantai, gangguan ekosistem sungai, kehilangan habitat dan keanekaragaman hayati, perubahan hidrologi, perubahan lanskap, serta peningkatan emisi karbon. Dampak-dampak ini dapat mengancam keberlanjutan ekosistem pesisir, menyebabkan kerusakan ekosistem air tawar, dan mengganggu keseimbangan ekologis.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengelolaan sumber daya pasir dengan hati-hati dan mempertimbangkan prinsip-prinsip keberlanjutan. Pengawasan yang ketat, kebijakan yang berkelanjutan, dan praktik penambangan pasir yang bertanggung jawab diperlukan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, perlindungan dan pelestarian habitat pantai, sungai, dan ekosistem terumbu karang perlu menjadi perhatian dalam kegiatan ekspor pasir.

Pemerintah, industri, dan masyarakat harus bekerja sama untuk mengimplementasikan kebijakan dan praktik yang menjaga keberlanjutan sumber daya pasir, menjaga keseimbangan ekosistem, dan melindungi lingkungan.

Selesai *Penulis adalah mantan mahasiswa Fisipol UGM jurusan Ilmu Komunikasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun