Mohon tunggu...
Aqsha Azelta Ragawaluya
Aqsha Azelta Ragawaluya Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Saya merupakan mahasiswa aktif di Program Studi Teknologi Pendidikan Angkatan 2019 dengan konsentrasi kurikulum di Universitas Pendidikan Indonesia dan tentunya memiliki pengalaman mengajar dan mengikuti berbagai seminar yang mendukung dan berkaitan dengan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan serta merupakan individu yang adaptif dalam lingkungan yang serba cepat. Saya dalam masa mengembangkan diri dalam mempelajari tentang desain pengembangan kurikulum dan bagaimana mengembangkan media belajar berbasis teknologi yang cocok bagi pendidikan di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 2 : Berupaya Tingkatkan Literasi dan Numerasi Siswa/i di SD Maleber Utara Bandung

8 November 2022   20:20 Diperbarui: 8 November 2022   21:31 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan laman resmi Kampus Merdeka, Program Kampus Mengajar merupakan salah satu program mendikbud ristek yang memberikan mahasiswa kesempatan untuk belajar dan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam mengembangkan strategi dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif di satuan pendidikan, Kampus Mengajar berfokus kepada peningkatan mutu literasi dan numerasi siswa di sekolah yang menjadi sasaran.

Pada pelaksanaan program Kampus Mengajar Angkatan 2, sebanyak 22.00 mahasiswa diberangkatkan ke seluruh Indonesia untuk mengabdi. Jumlah mahasiswa tersebut tersebar ke 3.593 SD dan SMP di 491 kabupaten dan kota yang ada di Indonesia. Menteri Nadiem Makarim mulai menugaskan mahasiswa pada 2 Agustus 2021 dan akan berakhir pada 30 Desember 2022.

Terkait sekolah yang menjadi mitra dari program kampus mengajar sendiri haruslah tingkah sekolah dasar, (Widiyono dkk dalam Asdiniah dan 4 Dewi, 2021). Adapun kriteria SD terpilih tersebut diutamakan SD yang memiliki kriteria berada di kawasan 3T dan SD yang masih terakreditasi C (Hendayana, 2021). 

Pembagian sasaran sekolah tersebut akan mengutamakan pengajaran di daerah tertinggal, terluar dan terdepan di Indonesia (3T) sebesar 70%, sementara 30% lainnya akan ditempatkan di wilayah non 3T. (Karima, 2021). Salah satu yang menjadi SD sasaran yang terpilih untuk program kampus mengajar ini adalah SD Maleber Utara. 

Sekolah dasar ini terpilih dikarenakan memiliki akreditasi B yang pastinya akan membutuhkan pendampingan dalam melaksanakan proses pendidikan dimasa pandemi ini. Oleh karena itu, menurut pemaparan diatas terpilihlah 6 mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan berbagai jurusan yang akan membantu SD Maleber Utara dalam melalui pembelajaran dimasa pandemi ini.

Mahasiswa tersebut adalah Aqsha Azelta Ragawaluya dari Program Studi Teknologi Pendidikan UPI, Rubi'atul Khumaeroh dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UPI, Alfhiani Devinta dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UPI, Monica Putri Cecillia dari Program Studi Pendidikan Akuntasi UPI, Maulida Hilma Nabila dari Program Studi Pendidikan Akuntansi UPI, dan Hanna Kesya dari Program Studi Pendidikan Akuntasi UPI. 

Dokpri
Dokpri

Program Kampus Mengar Angkatan 2 dihadirkan dalam rangka memberikan pendampingan khususnya kepada sekolah dasar yang memiliki hambatan dan kesulitan terlebih dimasa pandemi ini. 

Dengan adanya program kampus mengajar ini tentu dapat membantu pihak sekolah dalam menghadapi kesulitan yang ada selama ini. Dengan pelaksanaan kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 2 selama 5 bulan ini memberikan banyak pengalaman yang luar biasa terutama bagi penulis pribadi.

Dapat melihat realita secara langsung terhadap kesulitan pihak sekolah selama ini, dan bisa berkontribusi secara langsung terhadap pendidikan dimasa pandemi dengan berlandaskan 9 program kerja yang kami rancang menjadi pengalaman yang tak tergantikan.

Dengan program kerja BANJAR (Bantu Mengajar), Administrasi Perpustakaan, Lomba Kegiatan 17 Agustus, Lomba Maulid Nabi Muhammad SAW, Membantu Kegiatan Ekskul Pramuka, Sosialisasi dan Pelatihan Teknologi Pembelajaran, Kegiatan Rutin Senam Pagi, Gebyar Hari Guru, dan OPNABU (Open Donasi Buku) yang diwarnai dengan berbagai hambatan dalam proses pelaksanaannya.

Banyak hal-hal esensial yang perlu dibenahi seperti membaca, menulis, dan berhitung yang masih kurang, semangat para siswa dalam belajar, menjaga kesehatan dan kebersihan dan etika perilaku yang masih perlu disempurnakan oleh seluruh pihak sekolah. 

Dokpri
Dokpri

Selain itu motivasi seluruh pihak sekolah, pemanfaat teknologi yang kurang mumpuni, media dan metode pembelajaran yang kurang beragam serta ketersedian sarana dan prasarana dari sekolah merupakan hal-hal yang perlu dibenahi pada SD Maleber Utara. 

Meskipun banyaknya rintangan yang harus dilalui dikarenakan bersamaan dengan jadwal kuliah, dan membuat time management sebaik 30 mungkin, melihat respon positif dari pihak sekolah menjadi karunia tersendiri bagi penulis dan menjadi tempat dalam bertumbuh dan berkembang untuk proses kehidupannya, melalui program Kampus Mengajar Angkatan 2 tahun 2021 menjadi pengalaman terbaik dan tempat yang tepat untuk berkontribusi terhadap keberlangsungan mutu pendidikan di Indonesia khususnya pada SD Maleber Utara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun