Mohon tunggu...
Aqil Aziz
Aqil Aziz Mohon Tunggu... Administrasi - Suka makan buah

Mencintai dunia literasi. Penullis di blog : https://aqilnotes.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mencari Kekurangan

19 Mei 2018   12:23 Diperbarui: 19 Mei 2018   12:23 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://caracariku.blogspot.co.id

Di ruang dapur. Seorang ibu, didatangi anaknya yang masih perjaka.

"Ibu saya mau melamar anak gadis orang," kata anak mantab.

Sang ibu diam saja, memandang anaknya baik-baik.

"Dalam minggu ini, saya akan berangkat ke rumahnya, meminta pada ayahnya, saya siap merawat anaknya dengan baik," lanjut anak lagi.

Sang ibu tetap diam saja, sambil menghela nafas panjang. Melihat anak-nya yang masih seumur jagung, baru saja diwisuda sarjana satu.

"Apa kekuranganya?" tanya sang ibu.

"Kekurangannya?" jawab sang anak sambil mengernyitkan dahi. Ini Ibu, tidak tanya siapa namanya, tidak tanya anaknya siapa, cantik atau tidak, pendidikannya apa, keturunannya siapa, dari golongan kaya atau miskin. Kok malah tanya, apa kekurangannya.

"Kekurangannya? Bu," sang anak mengulang pertanyaannya. Memastikan apakah benar-benar itu yang dikatakan ibunya.

"Ya, kekurangannya?"

"Apa kekurangan calon istrimu, bagaimana perilakunya, apa saja yang jelek di matamu, sudahkah kamu mencari tahu, sudahkah kamu memastikan bahwa dia punya kekurangannya. Sudahkah kamu mencari informasi tentangnya.Cari tahu secepatnya. Sekarang kamu saya tanya. Coba sebutkan!" tanyak ibunya.

"Saya, saya tidak tahu, Bu" jawab anak sambil terbata. Tidak mengerti maksud ibunya. Bukankah selama ini, kita tidak boleh mencari-cari kesalahan orang lain, tidak boleh mencari kejelekan orang lain, tidak seperti biasa perintah ibu seperti ini, tidak seperti biasa tanya ibu seperti ini. Aneh. Tapi mengapa kali ini seakan berputar 180 derajat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun