Masa Kedaulatan Bani Abbasiyah di Negara Baghdad

Pada abad 717 -720 M Khalifah ke 8 dari Daulah Umayyah naik tahta dan ingin menumbangkan Daulah yang dimpin oleh Ali bin Abdullah cucu Abbas bin Abdul Muthalib paman nabi dari kelompok Sunni. Kelompok Sunni berhasil menjalankan kerja sama antar kelompok Syi'ah yang sama-sama dari keturunan Bani Hasyim. 

Awalnya mereka memiliki Gerakan rahasia di pimpin oleh Ibrahim bin Muhammad. Gerakan tersebut berubah menjadi terang-terangan. Perubahan terjadi karena setelah mereka dapat sambutan di wilayah Khurasan yang mayoritasnya penduduk muslim no Arab. Masuklah jendral cekatan di Gerakan itu yang Bernama Abu Muslim Al-Khurasanya. Al-Khurasanya adalah seorang budak yang dibeli sama Muhammad, Ayahnya Ibrahim.

Dan dia di didik dan tinggal bersama Muhammad. Ibrahim di kirim dan sebagai propagandis di tanah kelahirannya. Ibrahim disambut sama penduduk dengan baik dan mereka membentuk pasukan militer dengan 2.200 pasukan dan 57 pasukan berkuda. Ibrahim berhasil ditangkap sama pemimpin Daulah Umayyah dan Ibrahim dibunuh sama mereka. 

Setelah kematiannya Ibrahim  pemimpin diganti dan dilanjutkan oleh Abbdul Abbas yang menjadi pertama Daulah Abbasiyah. Abdul Abbas bersembunyi dan pada saat itu Abu Muslim memerintahkan panglima untuk merebut Kufah panglima tersebut Bernama Qthaibah bin Syahib. Peperangan pun berlanjut dan dimenangkan oleh Quthaibah bin Syahib. Abdul Abbas keluar dari persembunyinya dan memperoklamirkan dirinya sebagai Khalifah pertama yang diberikan nama Daulah Abbasiyah oleh penduduk Kufah di masjid Kuffah. 

Abdul Abbas  memerintahkan kepada pamannya  Abdullah  bin Ali untuk menyosongkan musuh dan Abdullah bin Ali serang ke Syiria. Kota demi kota mulai hancur. 

Umayyah menyerah pada 750 M, tapi Khalifah Marwah melarikan diri. Lalu Abdullah memerintahkan ke pasukan agar menangkap Khalifah Marwah. Pasukan Abdullah pun mengejar Khalifah Marwah ke Mesir. 

Pada tahun 750 M Khalifah Marwah ditangkap oleh pasukan Abdullah lalu membunuh Khalifah Mawah. Saat Khalifah Marwah dibunuh oleh Abdullah dan dia Khalifah yang terakhir dan secara resmi berdirinya Daulah Abbasiyah. Orang Syi'ah tidak memperoleh keuntungan politik dari Kerjasama lalu mereka terpaksa memainkan perasn sebagai kelompok oposisi pada pmerintah Daulah Abbasiyah. 

Pemerintah  Daulah Abbasiyah telah mengalami dua masa yang pertama masa integrasi, ada besarnya tanda yang mempengaruhi Persia pada tahun 750-875 M dan yang kedua masa disintegrasi, yang mana pada tahun 847-932  ada tekanan turki. 

Daulah Abbasiyah melakukan Tindakan yaitu mengungdang pemuka-pemuka Umayyah dengan jamuan makan malam, melakukan pengejaran terhadap sisa-sisa orang bani Umayyah yang menyebarkan mata-mata, semua kuburan Khalifah Daulah Umayyah di bongkar kecuali kuburan Umar ibnu Abdu Aziz lalu dibakar. 37 khalifah Daulah Abbasiyah yang memerintah dunia Islam selama 5 abad, ada tiga orang khalifah yang paling berjasa membangun Daulah Abbasiyah tersebut, yaitu Abu Ja'far al-Mansur (754-775 M), Harun al-Rasyid (786-809 M), dan al-Makmun (813-833).

Sebelum melakukan pembangunan di kota Baghdad, Al-Mansur melakukan penelitian dan beberapa orang mempelajari kota Baghdad. Membangun kota Baghdad perlu 100.000 orang pekerja untuk membangun kota tersebut. Kota Baghdad tersbut akan dibangun tembok tinggi yang mengelilingi kota Baghdad, lalu dibuat juga parit untuk saluran air. Jadi di setiap tembok dinding dibuat 4 gerbang. Gerbang tersebut dibangun di timur tengah, barat laut, sebelah barat daya, sebelah tenggara. 

Lokasi pembanguna Kota Baghdad di pinggir sungai Tigris, alasan dibangun di pinggir sungai Tigris agar bisa terhubung dengan negara-negara lain. Kota Baghdad adalah kota termegah dan kota terindah. Istana Baghdad ini memiliki beberapa tempat terdiri dari masjid, kayak pos buat pengawal, rumah putera-putera, pasar dan keluarga Khalifah. Sejak masa pemerintah Khalifah Abu Abbas al-Syafah orang persia memperintahkan kepada Abbasiyah untuk dipercayai menjabat sebagai menteri keuangan sama Khalifah al-Syafah