Mohon tunggu...
Muhammad Aqiel
Muhammad Aqiel Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Palestina, Israel, dan Tanggung Jawab Bangsa Eropa

14 Desember 2017   21:39 Diperbarui: 14 Desember 2017   22:19 2219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu kita menyadari bahwa peran Amerika amatlah besar bagi bangsa Yahudi satu ini, selain kedekatan kultural terdapat juge kedekatan politis bagi Amerika Serikat guna melindungi keinginan Israel. Bisa kita perhatikan baru-baru ini penyataan Trump terkait Jerussalem sebagai Ibukota Israel telah menampar jutaan muslim di seluruh dunia, tindakannya amat bertentangan dengan pendahulunya Barack Obama, dan Clinton yang lebih mementingkan jalur negosiasi damai antar kedua belah pihak, yang pasti selalu menguntungkan Israel.

Red Line Umat Islam di Seluruh Dunia

Mengapa semua resolusi DK-PBB yang mengutuk Israel di Veto ? sebuah Rezim yang tidak menunjukkan welas pada anak-anak, menghancurkan rumah-rumah bersama penghuninya, mengumumkan terlebih dahulu daftarnya dan merencanakan membunuh tokoh-tokoh Palestina, dan menjembloskan Ribuan warga ke penjara.

Mengapa rezim ini di dukung sedang umat islam mengharapkan negara-negara barat untuk mengutuknya, begitu lemah umat Islam di hadapan negara-negara lain. Lalu apa yang bisa diharapkan dari Organisasi Kerja Sama Islam yang terus-terusan memperdebatkan masalah-masalah teramat kontroversial sedang Umat Islam tak bisa berbicara banyak di sidang PBB.

Permasalahan pelik kali ini tiap tahunnya selalu membuat umat Muslim naik pitam, namun kita hanya bisa berguman seadanya, terus terang kita mendoakan yang terbaik untuk bangsa Palestina, beribu kali usaha Umat Islam memberi bentuan kemanusiaan kepada bangsa yang tengah porak-poranda.

Apa yang sebenarnya terjadi di Palestina saat ini bukanlah perkara Spritual, keserakahan bangsa Yahudi-lah persoalan mendasar permasalahan hari ini. Tentu apa yang dilakukan Israel tak sejalan dengan Ajaran Yesus Kristus (Isa Al-Masih) atau Musa As bahkan dalam Kitab Taurat, Atau nilai-nilai liberal yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. 


Apakah kita benar-benar memahami bahwa membiarkan penduduk Palestina-baik itu Kristen, Yahudi, ataupun Muslim, untuk menentukan nasib mereka telah ditentukan oleh orang-orang serakah di Washington dan Tel-Aviv ? sesungguhnya pengklaiman Jerussalem sebagai Ibukota ISRAEl bertentangan dengan Hak Asasi Manusia, dan ajaran para Nabi. Akankah rakyat Palestina menelantarkan masjid Al-Aqsha dan meninggalkan semangat Jihadnya untuk perut mereka ? tentu tidak. Kota Jerussalem bukan hanya milik umat Yahudi melainkan orang-orang kristen dan Muslim dan secara keseluruhan adalah rakyat Palestina Merdeka.

Tentu terbayang dalam benak kita apa yang ada dipikiran demonstran di Jerussalem baru-baru ini, hanyalah tentang keadilan dan kebencian mendalam pada kesewenang-wenangan pengungsi Eropa 75 tahun silam, "Amerika Bajingan, Zionis Keparat, Usir Yahudi!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun