Mohon tunggu...
aqidatul izzah
aqidatul izzah Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

mahasiwi uin maulana malik ibrahim malang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku "Filsafat Ilmu Perspektif Pemikiran Islam"

9 Maret 2020   11:25 Diperbarui: 9 Maret 2020   12:52 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Review buku

Oleh Aqidatul izzah

hai, bagaimana kabar kalian semuanya? Semoga selalu terjaga kesehatannya… amiin. Disini saya akan mereview buku trntang filsafat yang berjudul “Filsafat Ilmu Perspektif Pemikiran Islam” yamg ditulis oleh Dr. H.M. Zainuddin, MA, beliau merupakan salah satu dosen filsafat pemikiran islam di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim yang terletak di Malang tepatnya, buku ini sudah diterbitkan oleh 2 lembaga penerbit.

Buku ini menguraikan teori ilmu pengetahuan dalam perspektif islam, yang mencangkup:

  • Teori dan konsep
  • Kedudukan dan fungsi
  • Strategi pengembangan
  • Tanggung jawab ilmuwan muslim terhadap ilmu dan teknologi.

Dengan adanya buku ini akan memberikan kontribusi bagi yang membacanya, dan lebih khususnya bagi mahasiswa dan para dosen. Tidak hanya itu, buku ini juga bisa dijadikan referensi untuk matakuliah filsafat ilmu maupun filsafat islam.

Pada bab pertama membahas tentang pendahuluan yang menuliskan tentang bahwa manusia merupakan makhluk mukallaf yang dibebani kewajiban dan tanggung jawab, maksud dari kata-kata ini adalah manusia merupakan makhluk yang memiliki akal yang luar biasa dari ciptaan allah dan dari akal ini mereka mampu menciptakan sebuah sains dan teknologi yang canggih, oleh sebab itu manusia disebut “pencipta kedua” setelah tuhan. Manusia juga bagian dari realitas kosmos yang menurut para ahli pikir disebut al-kain al-natiq yang bermakna “makhluk yang berbicara” dan “makhluk yang memiliki nilai luhur”.

Pada bab selanjutnya akan membahas tentang sekilas tentang fisafat ilmu yang mencangkup tentang tradisi keilmuan di Barat, pengertian filsafat ilmu dan perkembangannya, objek kajian filsafat ilmu. Plato (427-347 S.M) dan Aristoteles (384-322 S.M) merupakan seorang filsuf yang terkenal dan merupakan prototype cikal bakal pengumpulan antara rasionalisme dan empirisme. Plato memiliki pendapat bahwasanya hasil pengamatan inderawi tidak memberikan pengetahuan yang kokoh karena sifat yang yang selalu berubah-ubah. Beliau juga memiliki pendapat ilmu pengetahuan yang didapat dari panca indra diragukan kebenarannya. Menurut plato, alam ide merupakan pengetahuan yang konsisten dan tidak berubah-ubah.

Menurut plato, manusia lahir sudah memiliki ide bawaan yang disebut oleh ahli rasionalisme dan Descartes disebut innate ideas, dengan ini manusia akan dapat mengenal dan memahami seuatu, kemudian akan timbullah ilmu pengetahuan. Menurut rasionalisme Descartes, untuk menghasilkan kebenaran harus diawali dengan keraguan, setelah dia mulai ragu terhadap sesuatu disitulah dia berpikir dan disitulah dia ada, dalam statemennya yang popular adalah “aku berpikir maka aku ada”. Rasionalisme yang dikembangkan oleh Descartes didukung oleh para pengikutnya, seperti spinoza dan Leibniz yang tidak luput dari tantangan. Tantangan utama adalah datangnya seorang filsuf inggris yang bernama john locke dengan filsafat empirisnya.

Filsafat empirisme kalua dilacak bersumber dari filsafat Aristoteles yang mengatakan bahwa realitas yang sebenarnya adalah terletak pada “benda-benda konkret” yang dapat diindra, bukan pada ide.

Menurut plato, dengan ide terlahir ilmu pengetahuan “yang umum dan tetap”, tetapi Aristoteles tidak menyangkal akan hal ini, tetapi sesuatu “yang umum dan tetap” itu tidak berada di ide yang yang “tidak konkret  , melainkan terletak pada benda yang konkret itu sendiri”

Teori empirisme bersifat korespondensi, hasil hubungan antara subjek dan objek, yang berarti mudah dibuktikan dan dapat diuji. Kebenaran didapat dari pengalaman melalui proses induktif dari suatu benda lalu ditarik kesimpulan. Filsafat empirisme dikembangkan oleh para filsuf yang berasal dari inggris: F. Bacon, T. Hobbes, J. Locke, C. Berkeley, dll

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun