Istilah pandemi sudah tidak asing lagi bagi kita masyarakat Indonesia. Perlu diketahui, bahwa dalam kasus pandemi Covid-19 ini menjadi yang pertama terjadi dan disebabkan dari adanya virus corona yang telah menyebar sejak tahun 2019.
Dampak yang ditimbulkan dari adanya pandemi ini sangat banyak sekali dan mencakup berbagai bidang. Baik bidang ekonomi, sosial, politik, dan tentunya dalam bidang pendidikan. Sejak terjadinya wabah ini, segala aktivitas terhambat dan dibatasi. Pemerintah memberlakukan pembatasan aktivitas masyarakat dengan istilah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dengan tujuan menghambat dan menghentikan penyebaran virus covid-19 ini.
Dalam segi Pendidikan, akibat adanya pandemi ini, maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengadakan Program Kampus Mengajar.Â
Program Kampus Mengajar merupakan kegiatan mengajar di sekolah yang merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).Â
Menteri Pendidikan dan Kebudayan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menjelaskan tujuan diadakannya Kampus Mengajar adalah untuk menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi, serta membantu pembelajaran di masa pandemi, terutama untuk SD di daerah 3T. Kampus Mengajar Angkatan 1 ini dilakukan selama 3 bulan, yakni dimulai sejak 22 Maret-26 Juni 2021. Â
Pada kesempatan ini, Saya (Apri Pikadila) yang merupakan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia mengikuti program kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 1 yang ditempatkan di SD Muhammadiyah 1 Tanjungpandan yang berlokasi di Jalan KH. Ahmad Dahlan NO.18, Kabupaten Belitung.Â
Walaupun sekolah ini bukan termasuk sekolah yang berada di daerah 3T, namun sekolah ini termasuk Akreditas C sehingga perlu diadakannya penguatan dalam pembelajaran.
Upaya yang dilakukan dalam kegiatan kampus mengajar adalah membantu sekolah dalam penguatan pembelajaran, yaitu membantu mengajar di kelas, membantu administrasi sekolah, dan membantu adaptasi teknologi sehingga mampu menunjang pembelajaran.
Adapun program-program yang kami usulkan dan kami lakukan untuk sekolah, yakni membantu guru mengajar di kelas dan membantu menghadapi anak yang memiliki keterlambatan dalam belajar. Melakukan kegiatan donasi buku, melakukan pelatihan Powerpoint untuk guru-guru disana, pembuatan dan pengenalan media pembelajaran HIRIKA (Hitung Tarik Matematika) sebagai media yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran, pembiasaan literasi untuk siswa. Pengadaan sosialisasi program Kemendikbud (GLN, Modul Literasi dan Numerasi, Aplikasi Aksi, Portal Rumah Belajar, Pengenalan Profil Pelajar Pancasila, Protokol kesehatan (Poster Covid-19)), membantu adaptasi teknologi berupa pembuatan video profil sekolah, dan membantu sekolah dalam bidang administrasi.