Mohon tunggu...
Aprilia Indah
Aprilia Indah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masalah Ketimpangan Pendidikan di Pelosok Negeri

3 Desember 2022   19:38 Diperbarui: 5 Desember 2022   15:01 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sekolah di pelosok

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi setiap kehidupan manusia. Semakin bagus kualitas pendidikan yang didapat, maka semakin bagus sumber daya manusia yang tercipta. Namun pada kenyataannya, di Indonesia pendidikan masih belum merata ke seluruh pelosok negeri. Masih banyak ketimpangan dalam pendidikan yang menjadi tugas bagi pemerintah untuk segera mengatasinya.

Kondisi pendidikan di pelosok negeri masih sangat memperihatinkan, yang pertama dari sisi gedung yang belum layak dimana dindingnya masih menggunakan kayu dan hanya ada sedikit kelas yang dapat digunakan. Sehingga 1 kelas tersebut difungsikan untuk beberapa tingkatan kelas sekaligus. Dari segi fasilitas belajar mengajar juga masih sangatlah minim, media pembelajaran yang digunakan masih konvensional hanya papan tulis, kursi dan meja yang digunakan juga sangat sedikit dan apa adanya. Bahkan masih banyak sekolah yang belum bisa merapkan pembelajaran berbasis teknologi baik secara daring maupun luring. 

Selain karena fasilitas yang belum memadahi, masyarakat pedalaman masih banyak belum mampu menggunakan teknologi canggih. Adapun dari segi penampilan, anak-anak yang sekolah yang di pelosok cenderung sederhana, bahkan ada yang tidak menggunakan seragam ke sekolah dan tidak  memakai sepatu. Dari segi akses menuju sekolah di pedalaman juga masih banyak yang belum memiliki infrastruktur yang baik. 

Masih banyak jalan yang sulit di lewati yang harus ditempuh berkilo-kilo meter, bahkan ada beberapa akses menuju sekolah yang harus melewati jalan berlumpur bahkan harus menyebrangi sungai. Dari sisi tenaga pendidik juga masih mengalami ketimpangan karena tidak bisa menerima gaji yang cukup. Banyak tenaga pendidik yang marih menjadi guru honorer, dan hanya menerima gaji sekitar Rp.350.000,- per bulan.

 Adapun beberapa faktor yang menyebabkan ketimpangan ini, seperti faktor lingkungan di pelosok negeri yang masih kurang mendukung seorang anak untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Kesempatan yang dimiliki untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas juga hanya sedikit, karena di pelosok masih sedikit sekali ada sekolah yang memiliki kualitas pengajar, fasilitas, dan sarana prasarana yang baik. Hal ini mengakibatkan sulitnya menciptakan kualitas lulusan yang baik.

Berdeda jauh dengan pendidikan di perkotaan yang cenderung sudah baik dan memiliki fasilitas yang memadahi. Banyak sekolah yang sudah memiliki fasilitas yang lengkap dan media pembelajaran yang modern. Gedung-gedung yang dimiliki sekolah-sekolah di perkotaan juga sudah baik dan lengkap mulai dari kelas, ruang guru, ruang tata usaha, perpustakaan, serta laboratorium. Kemudahan akses pendidikan di perkotaan juga sangat mudah dan sudah banyak sekolah yang tersedia. 

Dari segi penampilan anak-anak yang sekolah di perkotaan cenderung rapi dan disiplin, seperti menggunakan seraga dengan atribut lengkap dan bersepatu. Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang sangat besar anatara pendidikan di pedalaman dan perkotaan. 

Dalam pengambilan kebijakan sebaiknya pemerintah tidak menyamaratakan antara sekolah di pedalaman dan perkotaan. Karena kekita disamaratakan makan, akan sangat sulit bagi sekolah yang di pedalaman untuk mengikuti aturan yang sama dengan sekolah di perkotaan. Contohnya adanya pemberlakuan pembelajaran secara daring saat pandemi, hal ini tidak dapat di terapkan di daerah pedalaman karena belum adanya jaringan yang baik, selain itu fasilitas handphone maupun laptop juga belum dimiliki oleh anak-anak yang bersekolah di pedalaman. Oleh karena itu pemerintah harus lebih bijak dalam mengambil keputusan supaya sekolah-sekolah dipedalaman tidak tertinggal.

Peran pemerintah dalam membangun bidang pendidikan sangatlah besar. Mulai dari bantuan dana, pemerintah dapat memberikan bantuan untuk anak-anak yang tidak mampu. Meskipun demikian sebaiknya pemerintah memberikan bantuan tersebut dengan tepat sasaran. Pemerintah dapat berperan melakukan pembangunan infrastruktur agar sekolah di pedalaman lebih mudah di jangkau karena mengingat pendidikan di Indonesia belum merata. Selain itu, sistem pendidikan yang digunakan haruslah mudah diterapkan dan fleksibel.  

Kesejahteraan guru-guru di Indonesia juga patut diperhatikan, supaya guru dapat memperoleh penghasilan yang lebih layak dan sejahtera. Karena guru merupakan salah satu kunci dari pendidikan yang patut dihargai dan dihormati. Dengan demikian maka, masalah ketimpangan di Indonesia diharapkan dapat teratasi.

Daftar rujukan :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun