Mohon tunggu...
Apriliya Wijayanti
Apriliya Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Senja, Purnama, dan Angkasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa: Terima Kasih Atas Ilmu Seluas Samudera

15 Desember 2023   07:43 Diperbarui: 15 Desember 2023   07:58 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: 

Apriliya Wijayanti

Muhammad Rohmadi 

Guruku.
Sapaku, kala melihat sosok penuh wibawa yang berjalan sambil menenteng buku. Guru yang selalu memberikan petuah dan nasehat dalam setiap lisannya. Tanpa sadar kini mengantarkanku ke jalan penuh dengan kebahagiaan yang sangat kuimpikan. Guruku, engkau laksana embun pagi. Engkau sangat menerangi jiwa ini. Bersamamu akan kubawa lentera penuh bahagia. Sambil menyusuri masa depan yang penuh gempita.

Mungkin itulah kalimat yang sering diutarakan sangat mendengar kata guruku. Pahlawan tanpa tanda jasa yang selalu memberikan semangat di setiap lisannya itu adalah anugerah terbesarku. Guru yang selalu memberikan ilmu padaku adalah sebuah keajaiban yang penuh aksara setiap berjumpa denganku. Ucapan yang dilantunkannya selalu memberikan pencerahan dalam setiap langkahku. Meski tak setiap hari bertemu dengannya, aku bangga pernah menjadi murid dari
orang yang luar biasa.

Kini guru mulai tertinggal dari yang lainnya. Guru dianggap sebagai pekerjaan yang tak sebanding dengan upah yang didapatnya. Entah konspirasi atau semacamnya, tapi nasib guru tak bisa dipungkiri penuh kekecewaan. Guruku, engkau pahlawan yang dianggap sebelah mata. Namun, tanpa engkau tak akan lahir sosok-sosok hebat di dunia ini. Guruku, meski hanya sedikit yang menganggapmu. Aku akan tetap berusaha untuk mengingat dan menghargaimu.

Bukan karena aku termasuk sosokmu, tapi aku ingin menjadi sepertimu yang penuh dengan semangat nan menggebu. Menyebarkan ilmu tanpa memandang bulu. Membawa kebaikan dalam setiap lisan yang di dengar muridmu. Guruku, jika langit mendung seakan membelenggu hatimu. Aku harap engkau diberikan selangit kesabaran menutup mendung itu. Menghadirkan senyuman penuh akan rasa cinta kasihmu. Membawa kami ke jalan penuh dengan senyuman berhias bidadari yang bersemu.

Meski terlambat, aku ingin berucap terima kasih yang seluas samudera. Aku ingin memohon seluruh cinta. Agar engkau tetap tinggal dalam baris sajak yang kuutarakan kala berjumpa. Guruku, setiap langkah yang kujalani ini berkat doa dan kehadiranmu. Semoga engkau selalu dilindungi Tuhan, hingga nanti mampu melihatku berjalan menghampirimu. Tak banyak kata yang mampu kutuliskan, semoga ini menjadi peneduh hati dari kepanasan yang tak berkesudahan. Mari berjumpa saat senja mulai menyapa di langit khatulistiwa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun