Pasir pantai yang kita temui memiliki berbagai kandungan mineral dan logam yang melimpah. Setiap pantai memiliki karakteristik kandungan mineral dan logam masing-masing. Contohnya pada pantai Loji di Sukabumi mengandung Ti karena berasal dari endapan batuan vulkanik, pantai Pink, di Lombok Timur kaya akan kandungan CaCo3 atau kalsium karbonat, Pantai Losari di Makassar yang mengandung SiO2 dan Pantai di Tulungagung yang 86% pasirnya merupakan Fe atau pasir besi. Perbedaan kandungan dalam pasir masing-masing pantai tergantung pada kondisi geografis daerah dan faktor geologi maupun proses kimia-fisika yang terjadi pada masing-masing pantai.Â
Kandungan mineral dan logam tersebut kemudian dimanfaatkan oleh peneliti untuk dijadikan bahan prekursor (bahan dasar) untuk disintesis menjadi senyawa maupun komposit yang dibutuhkan. seperti pemanfaatan Ti yang disintesis menjadi TiO2 sehingga dapat digunakan untuk cat maupun tabir surya, bahan SiO2 dapat dimanfaatkan menjadi silika gel maupun kaca, serta Fe dapat disintesis menjadi Fe2O4 yaitu besi oksida yang dapat digunakan untuk sensor, elektroda, katalis maupun absorben penjernih air.Â
Luasnya pemanfaatan dari pasir pantai selayaknya menjadi perhatian agar warga tidak menambang kemudian menjual dalam skala besar material mentah tersebut tanpa pengolahan. Kekayaan kandungan pasir pantai juga dapat menjadi alternatif bagi peneliti untuk mendapatkan bahan prekursor yang lebih murah dan mudah didapat. Namun tentunya ada catatan bahwa ketika hendak menggunakan pasir besi maka terdapat proses pencucian dan separasi dari pengotor agar mendapatkan mineral atau logam yang lebih murni tanpa pengotor.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI