Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menatap Lurus

9 Januari 2018   20:22 Diperbarui: 9 Januari 2018   20:28 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menatap lurus dibalik jendela 

Tak aku hiraukan gemuruh hujan 

Kilatan cahaya petir sebagai hiasan 

Memekakkan pendengaran 

Aku hanya berharap kehadiran pejuang hati 

Entah bersembunyi dimana 

Aku hanya ingin meminjam lentera 

Sebagai penerang hati 

Lentera yang selaku engkau bawa 

Sampai kau lupa meletakkan kembali 

Aku selalu menunggu ditempat biasa 

Sampai kau bawa kembali lentera itu 

Biarkan sesaat aku nikmati cahayanya 

Sebelum gelap sebenarnya gelap menyelimuti 

ADSN, 100118

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun