Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Sini Aku Menunggu

18 November 2017   20:42 Diperbarui: 18 November 2017   20:48 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menunggu dalam kegelapan 

Ketika langit tiada kerlip bintang 

Begitupun bukan hadir separuh 

Tanpa semilir angin 

Aku menunggu hadirmu dalam hening 

Tiada gemericik air 

Tiada suara burung hantu 

Semua terasa hampa 

Aku menunggu dalam kehidupanmu 

Dalam aliran darahmu

Dalam denyut nadimu

Serta detak jantungmu

Aku menunggu dalam napasmu 

Ketika kau enyahkanku

Kaupun turut binasa 

Camkan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun