Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cukup Kujawab "Hah"

2 Oktober 2017   17:25 Diperbarui: 2 Oktober 2017   17:38 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau goreskan tinta Emas di kertas itu

Goresan Indah terpatri disana 

Memaknai perjalanan cinta 

Penuh liku bagai jalan di pegunungan 

Berkelok dan berkerikil 

Goresan dengan penuh perasaan 

Bukan sembarang tinta tergores disana 

Kini tinta emas berubah menjadi tinta hitam 

Goresan yang tak bermakna 

Tanpa dipilah kata yang tepat 

Tak ada tinta emas menggores kata bermakna 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun