Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Punggung Baing

28 September 2017   22:46 Diperbarui: 28 September 2017   22:59 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baing sebutan sayang 

Untuk ayah tersayang 

Baing sama dengan "bapak aing"

Yang selalu tersenyum senang 

Walau hati sedang mendung 

Rambutmu dulu hitam legam Baing 

Seperti gelap malam tak berbintang 

Kini rambut hitam menghilang 

Tergantikan warna putih berkembang 

Dulu punggungmu kuat memukul beban 

Pahit manis kehidupan pernah kau rasakan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun