Mohon tunggu...
ACHMAD PISERA
ACHMAD PISERA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa 23107030144 UIN Sunan Kalijaga

kunci keberhasilan adalah tidak menyerah dan ingin mencoba.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Implementasi Jihad dalam Dunia Digital

23 Mei 2024   23:23 Diperbarui: 23 Mei 2024   23:26 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Jihad semestinya dapat dijadikan suatu terapan dalam kehidupan umat islam, sekaligus menjadi jawaban atas masalah kehidupan digital yang sudah berkembang saat ini. Pemaknaan jihad yang sangat luas akan menjadi Jihad yang milenial, akan tetapi manfaat kemajuan pengetahuan dan teknologi informasi menjadi upaya dari jihad milenial dalam menyebarkan wadah islam yang rahmatan lil 'alamin.

Quraisy Shihab, seorang ahli tafsir Al-Qur'an mengulas secara jelas tentang makna jihad Didalam bukunya yaitu "Wawasan Al-Qur'an". Menurutnya, Islam datang membawa nilai-nilai kebaikan dan menganjurkan manusia agar menghiasi diri dengannya, serta memerintahkan manusia agar memperjuangkannya hingga mengalahkan kebatilan. Tapi itu tak dapat terlaksana dengan sendirinya, kecuali melalui perjuangan. Jihad adalah pengorbanan, dan dengan demikian seorang mujtahid yang tidak menuntut atau mengambil tetapi memberi semua yang dimilikinya. Ketika memberi, dia tidak berhenti sebelum tujuannya sudah tercapai atau yang dimilikinya habis.

Jihad tersebut dibedakan menjadi dua bagian yang diantaranya jihad di zaman dahulu dan jihad di zaman sekarang. Jihad di zaman dahulu itu ialah berperang melawan penjajah asing yang telah berusaha mengambil alih kembali wilayah jajahannya, sedangkan jihad yang ada di zaman sekarang itu adalah upaya bersungguh-sungguh dalam melakukan amal kebajikan di jalan Allah agar hal-hal yang merendahkan harkat, derajat, dan martabat. kemanusiaan bisa kita hilangkan, sehingga kualitas kehidupan peradaban terus meningkat dan membaik, melawan hawa nafsu, mencari ridho allah, berlomba-lomba dalam melakukan hal kebaikan, melawan kebodohan, maupun memberantas/menuntaskan kemiskinan, Dan Lain-Lain.

Jihad bukan hanya ada yang dilakukan di dunia nyata saja, akan tetapi jihad tersebut juga dilakukan di dunia maya. Dalam hal ini jihad dilakukan melalui berbagai macam media digital. Adapun tujuan dari jihad digital selain menyebarkan agama Islam juga bermaksud untuk menangkal paham-paham radikalisme, sikap intoleransi, serta paham tentang terorisme yang dapat melunturkan sikap persatuan dan kesatuan bangsa yang saat ini banyak berkembang di masyarakat luas melalui ruang digital. Tak bisa dipungkiri, media digital telah merubah gaya atau cara berinteraksi manusia, baik secara komunikasi, cara berpikir, dan kebiasaan/adat istiadat. Dan mungkin saja mulai menghilangkan olah rasa dan spiritual karena perubahan interaksi dari bertemu secara fisik atau berkumpul ke cara komunikasi individual. Pada konteks sekarang jihad tidak boleh dilakukan secara tekstual yakni berperang melawan musuh Islam dengan senjata serba canggih, namun jihad di zaman digital ini harus diartikan dalam bentuk mewujudkan kedamaian di tengah masyarakat.

Pertanyaannya bagaimana yang harus dilakukan umat Islam untuk berjihad di era digital seperti sekarang ini?, salah satu cara yang harus dilakukan umat Islam untuk berjihad di era digital ini adalah dengan cara membuat konten-konten dakwah yang kemudian diunggah ke ruang digital, baik melalui video-video dari Youtube, Twitter, Instagram, Facebook, maupun lewat Zoom secara virtual, website, dan lain sebagainya. Karena memang saat ditahun 2020 kita telah dihadapi pandemi Covid-19, maka dari itu pemerintah memutuskan untuk melakukan upaya dan cara yang diantaranya ialah menutupi area tempat umum yang dimana biasanya paling ramai dikunjungi supaya kasus pandemi Covid-19 tidak lagi bertambah banyak, kunjung berkurang hingga hilangnya Covid-19 dengan uupaya warganya untuk selalu tetap di rumah supaya tidak terkena positif Covid-19.

penerapan jihad di dunia digital Seiring perkembangan teknologi biasa dilakukan melalui media digital seperti,

  • Media sosial, seperti Youtube, Twitter, Instagram, Facebook, Zoom, Web, Tiktok, dan lain sebagainya. Media sosial menjadi sebuah hal wajib yang dimiliki oleh setiap manusia di dalam era digital saat ini, yang paling utama ialah mereka manusia golongan generasi Z (manusia yang lahir pada tahun 1995-2010).
  • Media massa, seperti televisi digital, radio digital, dan benda elektronik lainnya. Di Indonesia sendiri dalam media massa masih dalam tahap proses menuju pendigitalisasian.


Jihad digital itu bukan hal yang mustahil dilakukan. Pada tahun 2014 pengguna internet di Indonesia mencapai 15% atau 38,2 juta dari total jumlah penduduk sekitar 251,2 juta jiwa. Sedangkan pengguna medsos di Indonesia juga mencapai sekitar 15% dari total jumlah penduduk Indonesia. Artinya, hampir seluruh pengguna internet memiliki akun medsos. Para pengguna medsos ini mengakses akun medsosnya rata-rata sekitar 2 jam 54 dan sebanyak 74% mengakses akunnya melalui smartphone.

Sarwoto Atmosutarno dalam buku Panduan Optimalisasi Media Sosial untuk Kementerian Perdagangan RI, menyampaikan bahwa sampai tahun 2014 jumlah pemakai internet di Indonesia mencapai 70 juta atau 28% dari total populasi. Pemakai media sosial seperti Facebook berjumlah sekitar 50 juta atau 20% dari total populasi, sementara pengguna Twitter mencapai 40 juta atau 16% dari total populasi. Angka-angka di atas dari tahun ke tahun akan terus bertambah, karena ditopang oleh basis pemakai mobile/telepon seluler dan internet yang besar. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa hampir atau bahkan lebih dari sepertiga jumlahnya. Secara global, penggunaan medsos menunjukkan fenomena pertumbuhan yang sulit dihentikan. Digital Insights, pada September 2013 menyebutkan jumlah pengguna medsos seperti Facebook telah mencapai 1,15 miliar. Tidak sampai empat bulan, tepatnya pada akhir Januari 2014, The Next Web melansir pengguna aktif gurita jejaring sosial ini telah mencapai 1,23 miliar. Pengguna Facebook di Indonesia pada tahun 2014 ini diperkirakan mencapai 80 juta lebih atau nomor empat terbesar di dunia. 

Telah menjadi fakta, bahwa masyarakat global tidak bisa dipisahkan dari infiltrasi aplikasi-aplikasi media sosial. Setiap saat dan setiap waktu orang bisa mengakses media sosial. Selain untuk berkomunikasi, segala hal mulai dari informasi positif hingga yang paling buruk sekalipun bisa diakses melalui media sosial. Dengan semakin masifnya pengguna media sosial, kiranya akan sangat disayangkan jika hal tersebut hanya digunakan untuk sebatas komunikasi dan mengakses informasi-informasi yang kadang kala tidak penting dan tidak bermanfaat. Lebih dari itu, media sosial bisa kita manfaatkan untuk sarana berdakwah, menebar kabaikan, dan mengajak orang lain berbuat baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun