Mohon tunggu...
Maria Margaretha
Maria Margaretha Mohon Tunggu... Guru SD. Blogger.

Teaching 1...2...3. Knowledge is a power. Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Antara Gunung dan Gua: Perjalanan Ke Cimara dan Gua Kandang Hayam Jalan-jalan Click-Kreatoria Ke Kuningan (2)

5 Oktober 2025   08:21 Diperbarui: 5 Oktober 2025   09:05 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bumi Perkemahan Hulu Dayeuh, spot spot foto menarik dokumentasi pribadi

Di mulut gua. Dokumentasi pribadi. 
Di mulut gua. Dokumentasi pribadi. 

Turun dari mobil, kami berjalan menanjak kurang lebih 200 meter untuk mencapai mulut gua. Dari luar, mulut gua tampak seperti celah besar yang misterius. Dinding karst berlumut dan udara lembap langsung menghadirkan suasana magis.
Saat memasuki lorongnya, cahaya senter menyoroti bebatuan yang terbentuk alami, seakan menyimpan cerita ribuan tahun. Pemandu lokal bercerita tentang sejarah gua, sementara kami berjalan pelan, merasakan sejuknya udara. Ada kesan spiritual tersendiri---seolah gua ini bukan hanya sekadar tempat wisata, melainkan ruang hening yang mengingatkan betapa kecilnya manusia di hadapan alam.

Keluar gua. Dokumentasi pribadi. 
Keluar gua. Dokumentasi pribadi. 

Gua Kandang Hayam: Tantangan dan keheningan

Petualangan di Gua Kandang Hayam dimulai dengan berdoa menurut agama masing-masing. Gua ini merupakan gua pertama dari sejumlah gua alami di Indrakila. Namanya unik, dan jalurnya lebih menantang. Lorong sempit memaksa kami menunduk, batu licin menuntut langkah hati-hati.
Namun, justru di sinilah letak serunya. Ada yang menyorot jalan dengan ponsel, ada yang mengulurkan tangan membantu. Kami juga berfoto di beberapa spot dalam gua.
Meski akhirnya tubuh saya terasa berat, dan saya memutuskan mundur namun kebanyakan kami menikmati keseruan menyusur gua di tingkat kemampuan masing-masing. 


Pulang dengan Kenangan
Siang hari, kami kembali ke Cimara, lalu bersiap pulang ke Jakarta. Di dalam Hiace, suasana hening bercampur obrolan ringan. Beberapa terlelap, yang lain masih mendiskusikan pengalaman di gua. Kami sempat mampir di Rumah Salma, Cirebon untuk berburu oleh oleh.
Saat lampu-lampu kota Jakarta terlihat, hati saya penuh rasa syukur. Dalam dua hari, kami bukan hanya menyaksikan keindahan---sunrise Cimara, gagahnya Ciremai, uniknya Gunung Tilu, hingga mistisnya gua karst---tetapi juga merasakan hangatnya persahabatan.
Perjalanan ini berakhir, tapi cerita akan terus hidup. Saya senang sekali dapat mengingat momen berharga ketika menyambut fajar di Cimara dan mengunjungi Gua Kandang Hayam di Kuningan. 

Terimakasih Click-Kreatoria dan Travel Baraya. Terimakasih mbak Erin dan keluarga yang menjadi tuan rumah untuk kenangan yang menyenangkan ini. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun