Mohon tunggu...
Maria Margaretha
Maria Margaretha Mohon Tunggu... Guru SD. Blogger.

Teaching 1...2...3. Knowledge is a power. Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Antara Gunung dan Gua: Perjalanan Ke Cimara dan Gua Kandang Hayam Jalan-jalan Click-Kreatoria Ke Kuningan (2)

5 Oktober 2025   08:21 Diperbarui: 5 Oktober 2025   09:05 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal Perjalanan: Dari Jakarta ke Kuningan

Sabtu pagi, rombongan kami dari Komunitas Click Kompasiana dan Kreatoria, berangkat menuju Kuningan, Jawa Barat. Dengan dukungan Hiace Baraya Travel yang bulan ini tengah merayakan hari jadi mereka ke-20. 

Perjalanan darat hampir empat jam terasa begitu nyaman. Kursi empuk, kabin wangi, dan suasana penuh canda membuat kami lupa akan panjangnya jalan berkelok.

Setibanya di Buper Hulu Dayeuh Trijaya, kami beristirahat sejenak sambil menikmati makan siang sederhana. Energi kembali terkumpul, siap melanjutkan perjalanan ke tujuan berikutnya: Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum.


Senja Hangat di Desa Cimara
Menjelang sore, Desa Cimara menyambut kami dengan tenang. Sawah yang hijau, udara segar, dan keramahan warganya membuat hati terasa ringan. Malam itu kami makan bersama, menu sederhana terasa istimewa karena disajikan dengan kebersamaan. Rumah yang menjadi tempat kami menginap adalah kediaman mbak Erin. Orang tua dan keluarga mbak Erin menyambut kami dengan ramah. Tuan rumah menyiapkan teh panas, gorengan dan makan malam sederhana yang menunjukkan kekhasan desa di Kuningan.
Obrolan di beranda rumah mbak Erin, berlangsung hangat, hingga sebagian memilih segera beristirahat. Saya sendiri tidur lebih awal, menyimpan tenaga untuk petualangan keesokan hari. Dalam hati, ada rasa antusias: seperti apa wajah Cimara saat fajar?

Fajar di Cimara. Menuju Saung. Dokumentasi pribadi. Yang motret: Zarnah.
Fajar di Cimara. Menuju Saung. Dokumentasi pribadi. Yang motret: Zarnah.

Sunrise di Saung Cimara
Pukul lima lewat tigapuluh pagi, kami berjalan kaki menuju saung kecil di tepi desa. Kabut tipis masih menutupi sawah, udara dingin menusuk, tapi langkah terasa ringan. Begitu tiba, suasana seketika membuat semua terdiam.
Di hadapan kami, Gunung Ciremai berdiri gagah, puncaknya menantang langit. Tak jauh, Gunung Tilu dengan tiga puncaknya terlihat unik, seolah menjadi penjaga desa Cimara. Perlahan, cahaya keemasan matahari menyingkap kabut, menciptakan lukisan alam dengan warna jingga, ungu, dan biru muda.
Sebagian teman sibuk mengabadikan momen dengan kamera. sementara saya memilih duduk diam, membiarkan keindahan itu menembus hati. Ada rasa syukur mendalam---meski tubuh tak selalu prima, saya masih diberi kesempatan menyaksikan fajar seindah ini.

Bawa tongkat mau menanjak. Dokumentasi pribadi. 
Bawa tongkat mau menanjak. Dokumentasi pribadi. 

Jejak Misteri di Gua Indrakila
Selepas sunrise, kami kembali ke rumah mbak Erin. Saya senang sekali, karena keluarga mbak Erin menyiapkan tongkat bambu untuk perjalanan kami menuju Gua Indrakila. Walaupun demikian, rencana perjalanan menyusur sawah diubah menjadi menggunakan HIACE, hingga titik terluar gua.  

Mobil Hiace Baraya ini tangguh juga mengantar kami di jalan yang berliku dan tak jarang cukup membuat berdebar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun