Dan,... tau tahu sudah jam 3. Kami singgah di Museum Zoologi yang ternyata luaaaaaassss juga. Aduhai. Kaki saya sudah tak tahan. Jadi saya duduk di pelataran menyelonjorkan kaki.
Museumnya bagus banget. Sangat edukatif dan recomended untuk pelajaran IPA.
4. PULANG
Capek,... ayo pulang. Di pintu kami berpose,... dan naik angkot menuju stasiun Bogor lagi. Kami ber 12 dihitung ber 8 karena dipaksa memangku anak anak. Supaya angkot segera berangkat, kami setuju saja. Di salah satu perempatan ada anak punk naik di pintu angkot, walau saya sudah menandai bahwa kami tidak ingin mendengarkan suaranya, ia tetap memaksa, alhasil tak seorangpun mengulurkan recehan. Malaslah memberi pada anak muda. Anak muda seharusnya bekerja. Masak ngamen di pintu angkot? Rasanya tidak mendidik juga.
Sebelum pulang karena lapar kami mencoba mencari makanan. Ternyata, mengecewakan. Di Taman Topi, ada RM Padang Trio, harganya mahal bukan main dan rasanya kurang memuaskan. Tetapi di sore hari bisangnya suara pengeras suara di depan taman topi, membuat kami segan mencari-cari tempat lain.
Sebelum pulang Mbak Indah membeli 2 porsi asinan Bogor.
Satu persatu rekan turun dari kereta, mbak Klara pertama di Depok, kemudian Mbak Friska dan keluarga di Tebet, dan saya dan mbak Indah meninggalkan Bunda Ngesti di Manggarai, saya dan mbak Indah berpisah di Cikini karena saya turun di Juanda.
[caption id="attachment_342602" align="aligncenter" width="300" caption="Fotografer berpayung, Bude/bunda Ngesti"]

[caption id="attachment_342603" align="aligncenter" width="300" caption="Kebun Raya nan sejuk bersama keluarga kompasianer,... (Foto:FB. Afriska)"]

Akhirnya,... seru-seruan selesai,... Tidur lelap sekali,... karena kaki pegal bukan main dan hati bahagia sekali. Enjoy one day trip with Kompasianer family... Yes, I'm.
Salam jalan-jalan edukasi.