Villa islola adalah salah satu bangunan bergaya arsitektur Art Deco yang banyak dijumpai di Bandung,provinsi jawa barat. Salah satunya gedung rektorat yang  berada di universitas  pendidikan Indonesia yang berlokasi dijalan setiabudi.Vila isola dibangun pada tahun 1933 oleh seorang arsitek yang bernama C.P.W schoemarker milik seorang hartawan Belanda bernama Dominique Willem Berretty yang merupakan pendiri Biro Pers Hindia Belanda ANETA.
Awalnya bangunan tersebut berfungsi sebagai rumah Kemudian dijual dan pada tahun 1935 menjadi bagian dari Hotel Savoy Homann,namun pada tahun 1954 bangun tersebut berubah fungsi menjadi perguruan tinggi dengan nama Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (IKIP) namun nama perguruan tersebut mengalami perubahan nama menjadi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pembukaan perguruan tinggi negeri tersebut yang berada dikota bandung diresmikan oleh J.M.perdana menteri pendidikan indonesia yang bernama Mr.Ali Sastroamidjojo pada hari rabu tanggal 20 oktober 1954.
Arah gedung villa isola mengahadap kearah utara sebagai bagian belakang dan bagian selatan sebagai sisi depan.Pada bagian belakang  halaman gedung isola memiliki taman yang luas serta pada bagian belakang gedung juga terdapat pohon beringin yang besar, yang dimana pohon beringin  tersebut ditanam pada saat pembangunan gedung tersebut.Â
Pada bagian depan gedung,terdapat kolam ikan dan juga mempunyai halaman yang luas,selain memiliki halaman yang luas lingkungan disekitar gedung pun sangat bersih dan banyak sekali mahasiswa disana datang untuk duduk santai serta melakukan foto bersama-sama.
Pada saat ini villa isola dijadikan sebagai gedung rektorat oleh universitas pendidikan indonesia.gedung tersebut  berwarna putih yang terdiri dari 4 lantai dengan fungsi masing-masing yang berbeda. Pada lantai 1 villa isola berfungsi sebagai resepsionis,pada lantai 2 gedung isola berfungsi sebagai wakil rektor staf dan pada lantai 3 gedung isola berfungsi sebagai ruang rektor dan pada lantai yang terakhir gedung isola berfungsi sebagai ruang wakil rektor 3.
Artikel ini dibuat ketika penulis melakukan kegiatan perkuliahan modul nusantara pada saat mengikuti kegiatan PMM2 bersama mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai universitas,suku,ras,dan agama serta bahasa yang beragam dengan tema kebhinekaan di universitas pendidikan indonesia dengan mengingat serta menjelajah sejarah peningalan zaman belanda sebagai bagian dari post kolonialisme dan heritage dikota bandung.
Sumber:
