Mohon tunggu...
Anzalya Keisha Nadinda Misha
Anzalya Keisha Nadinda Misha Mohon Tunggu... mahasiswa universitas binaniaga Indonesia

nonton film

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kisah Umi Kantin yang Berjuang Untuk Masa Depan Anak-anaknya

15 Oktober 2025   15:10 Diperbarui: 15 Oktober 2025   21:57 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar bersama ibu pengusaha umkm

gambar tampak depan
gambar tampak depan

 gambar menu makanan umi kantin
 gambar menu makanan umi kantin

Di tengah hiruk-periuk kehidupan Kota yang semakin cepat, ada cerita sederhana dan menginspirasi dari seorang ibu bernama iis Aisyah atau yang sering disebut “Umi” yang kini usianya menginjak 58 tahun. Sejak tahun 2010, Umi memulai usaha kuliner yang bernama “Umi Kantin”, sebuah warung makan rumahan yang kini sudah dikenal luas melalui platform online seperti Shopeefood, Gofood, dan Grabfood. Usaha Umi ini berlokasi di Jalan Artzimar 1No. 2D Rt.03/Rw.10, Kel. Tegal Gundil, Kec. Bogor Utara, Kota Bogor. Umi Kantin bukan sekedar bisnis, melainkan bagian dari mimpi Umi untuk bisa jadi orang sukses yang bisa memberi yang terbaik buat buah hati.

Umi Kantin berfokus pada menu tradisional Indonesia yang dibuat segar setiap hari. Menu andalannya? Ada ayam rica-rica, opor ayam, kentang mustofa, ikan teri balado yang semuanya rasanya gurih dan pedas, bikin nagih. Selain itu, ada pula beberapa menu lainnya yang tak kalah enak, seperti rolade kecap, telor balado, ikan goreng mujair, oseng oncom, tahu goreng, sayur sop, tongkol balado, pepes ikan pesmol, bacem tempe. Tak hanya itu, Umi Kantin juga menerima pesanan nasi box dan nasi kuning untuk acara tertentu.

Semua bahan baku untuk memasak dibeli langsung dari Pasar Tradisional terdekat, biar rasanya autentik dan segar. Untuk memasak, Umi sendiri yang turun tangan. Sementara, para karyawannya yang membantu melayani pelanggan dan mengurus pesanan dari platform online. Nah hasilnya? Bisnis yang tumbuh pelan tapi pasti dengan pelanggan setia yang datang lagi dan lagi.

Usaha ini bermula di tahun 2010, saat Umi masih menjadi Ibu rumah tangga biasa yang tinggal di Kampung dan merasa stuck dengan rutinitas sehari-hari. Anak- anaknya masih kecil, tapi Umi sadar dia harus berubah. “Saya pengen anak-anak saya nggak susah kayak saya dulu”. Dia memulai semuanya dari nol tanpa pengalaman bisnis besar-besaran. Kerja keras Umi sungguh luar biasa menurut saya, setiap jam 7 pagi Umi sudah mulai memasak dari bahan-bahan yang dibeli di Pasar.

Salutnya, dari segi modal umi tidak ada kendala sama sekali. Perjuangan Umi pun tidak berhenti disitu, dia membuka usahanya sampai ke jam 9 malam.Yang bikin bangga, Umi Kantin terkenal banget di online. Sampai pelanggan bilang “Rasanya kayak masakan rumah tapi lebih enak”.

Tapi, seperti bisnis, lain Umi Kantin nggak lepas tantangan. Yang paling gede? pesanan yang membanjir. “Saking banyaknya, ada beberapa orderan yang tidak tertangani dan juga dikirim tidak tepat waktu”, keluh Umi. Modal aman untuk Umi, tapi waktu dan tenaga yang bikin pusing. Umi nggak mau tolak pesanan , soalnya itu rezeki tapi overload bikin stress.

Solusinya gimana? Nah menurut saya pribadi, Umi harus mulai pintar-pintar tambah shift karyawan, yangawalnya hanya 3 orang, setidaknya untuk sekarang sedikit ditambah lagi. Serta, dibagi bidangnya masing-masing, ada yang khusus untuk melayani pesanan offline dan ada juga untuk pesanan online di Shopeefood, Grabfood, dan Gofood.

Dari kendala ini, saya belajar usasha itu nggak cuma soal masakan enak, tapi kelola tim dan pelanggan juga itu perlu agar kedepannya usaha kita lebih siap lagi dari semua yang tidak diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun