Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Larutkan Angan pada Butir Firman

29 Juni 2020   08:06 Diperbarui: 29 Juni 2020   08:00 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Pixabay.com

Terjaga di keheningan malam, kepekatan membuatku bergeming dalam diam

Untaian rasa yang pernah hadir menyemarakkan dan menyesakkan dada, satu persatu terurai

Duka yang terbalut canda atau nestapa berselimut tawa, tergerai dalam bingkisan rasa

Hanya bahagia yang selalu tampak, bibir pun menyungging berbagai senyuman

Namun rasa tak kan pernah berdusta, senyum hampa hanya ada di majelis ceria

Andai mereka tahu betapa batin menjerit dalam gelak, mungkin hanya tanya yang hadir menyapa

Jika saja mereka ikut larut dalam gegap nan senyap, tentu hanya gagap yang sanggup terucap


Pemilik diri sejati hanyalah Ilahi
Berserahlah pada segala asa dan kuasa
Ke mana langkah kaki akan tertatih lirih?
Biarlah tangan Sang Penguasa yang memilih untuk merepih


Letih menahan perih
Lelah menyimpan gundah
Tiada guna menampakkan sedih
Hanya cibiran yang akan lebih meresahkan

Mereka hanya bisa mencerca
Semesta hanya akan tertawa
Melihat luka terjepit lara
Jerit dan rintih hanya gurau semata

Lantunan kalam indah akan sirnakan segala gelabah
Lafal nan syahdu akan mengoyak gelisah kalbu
Larutkan angan dengan menenggelamkannya pada butir-butir firman
Luruhkan kecemasan walau gugup melisankan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun