Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hati yang Retak (1)

25 Mei 2020   09:14 Diperbarui: 27 Mei 2020   14:43 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Pixabay.com

Pagi ini, sepanjang jalan yang kulalui masih terlihat basah setelah hujan mengguyur dengan deras tadi malam. Seolah menggambarkan paras wajahku yang masih sembab akibat menangis semalam.

Aku terdiam dan terpaku di bangku belakang sebuah angkot yang akan membawaku ke kantor. Rasanya, hilang gairah hidupku setelah menerima kabar pernikahan Mas Ardy akan dilaksanakan bulan depan. 

Bertahun aku menanti kabar dari lelaki yang aku cintai. Kini, setelah sampai kabar itu, justru membuatku terluka dan merana. 

Tetiba, mataku terpaut pada sosok lelaki yang berjaket kulit di belakang angkot.  Seketika jantung berdegup lebih kencang. Kutengok lagi, memastikan kebenaran indra penglihatan ini.

Ah, tak mungkin rasanya ia kembali ke kota ini. Kepergiannya belum lama, butuh waktu dan biaya yang tak sedikit untuk bisa pulang kembali. 

Angkot berhenti tepat di depan gerbang kantor. Kuayun langkah memasuki halaman yang masih terlihat sepi, belum ada yang datang dan memarkir kendaraan.

"Selamat pagi, Nona manis!" sapa Jesi mengejutkanku.

"Pagi, kok, sudah datang?" tanyaku heran. "Di depan nggak ada motormu, Jes, tapi kok kamu sudah di sini?"

"Aku diantar adikku tadi. Kok, kamu nggak bareng Rudi?" Jesi celingukan memastikan aku datang sendiri.

"Dia ambil barang dulu di stasiun." Kutinggalkan Jesi penuh penasaran.

"Hei, Non! Dia serius cinta kamu, lho. Jangan sia-siakan, ya!" teriak Jesi. Tak kuhiraukan sedikit pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun