Mohon tunggu...
syamsul anwary
syamsul anwary Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

gemar berolahraga dan karya film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan Biosaka oleh Tim PMM UMM guna Menghemat Penggunaan Pupuk Kimia

23 Februari 2024   20:38 Diperbarui: 15 Mei 2024   17:08 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dokumentasi: proses meremas dalam pembuatan Biosaka oleh tim pmm kelompok 37 gelombang 7

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa atau yang disingkat PMM di Universitas Muhammadiyah Malang merupakan suatu acara yang wajib dilakukan bagi semua mahasiswa yang aktif dalam perkuliahan tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan kontribusi sosial mahasiswa kepada masyarakat. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok yang di mana masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2023, yang berlokasi di RT 6 RW 17  Perumahan BTU UJ 29, Kelurahan Madyopuro, Malang. PMM merupakan salah satu cara mahasiswa untuk melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan positif. Kegiatan PMM juga bertujuan untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Para mahasiswa di bawah bimbingan dosen Bapak Soni Andriawan, S.Pi., M.P. merupakan Kelompok 37 Gelombang 7 yang terdiri dari 5 orang yaitu, Helza Islamiyah Zulkarnain sebagai ketua kelompok PMM, Arfi Syamsul Anwary (Sekretaris), Zahroh Khoirun Nisa' (Humas), Aprisalya Putri Dianti (Bendahara), dan Wahyu Hidayatullah (Publikasi). Kegiatan ini dapat menjadikan kegiatan pembelajaran serta pengalaman yang mengasikan. Sebelum memulai proses pembuatan Biosaka, penting bagi kalian mengetahui apa itu Biosaka.

Biosaka merupakan teknologi inovatif dalam pembuatan pupuk organik yang berasal dari bahan baku rumput, yang digunakan di berbagai bidang dan telah mencapai hasil luar biasa dalam mengurangi jumlah penggunaan pupuk kimia. Biosaka merupakan bahan yang terbuat dari larutan tumbuhan dan rumput yang diketahui mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit serta mengurangi konsumsi pupuk hingga 50 sampai 90 persen.

Pembuatan dilakukan pada Jum'at, 16 Januari di kediaman bapak Sigit Rudiyanto selaku bapak ketua RT, RT 6 RW 17 Perumahan BTU UJ 29 Madyopuro, Malang. Dengan dibimbing oleh Ibu Sri Wahyuni  selaku juga anggota dari PKK setempat, Tim PMM Kelompok 37 Gelombang 7 membuat suatu Pupuk organik yang dinamakan Biosaka. Dalam upaya mengurangi penggunaan pupuk organik yang terbuat dari bahan kimia.

Hal terpenting dalam pembuatan biosaka adalah dalam pemilihan bahan-bahan yang tepat, yaitu menggunakan jenis-jenis daun yang berbeda (minimal 5 tanaman berbeda) dan rerumputan dalam kondisi sehat, yang di mana tidak terdapat lubang ataupun bintik yang terlihat menandakan bekas gigitan dari serangga, serangga hama dan penyakit saat memilih bahan diutamakan pada dedaunan dan rumput yang tidak berlendir. Dengan mengambil dedaunan yang masih berwarna hijau sebanyak 2 sampai 4 daun dengan batangnya. Serta tidak dianjurkan untuk mengambil dedaunan yang berduri supaya tidak melukai tangan saat proses meremas.

Proses pembuatan seperti yang disebutkan sebelumnya, yaitu dilakukan dengan cara meremas dedaunan atau rumput dalam air kurang lebih 2 sampai 5 liter selama kurang lebih 10 sampai 15 menit sampai tercampur homogen tidak mengendap. Dalam proses juga dianjurkan untuk didahului berdoa dan dilakukan dengan sabar, ikhlas, sepenuh hati dan fokus. Meremas dilakukan dengan menggunakan tangan kanan, sementara tangan satunya digunakan untuk memegang pangkal bahan.  Pemutaran pada pembuatan biosaka dilakukan berlawanan arah jarum jam, sambil mengumpulkan bahan yang tercecer sambil tetap meremas.

Saat meremas juga posisi tangan tetap dalam air dan tidak boleh berganti orang. Pembuatan Biosaka lebih efektif saat dilakukan bersama-sama saat meremas bahan dari pada membuatnya secara sendiri-sendiri. Meremas daun atau rumput pun tidak diperbolehkan menggunakan blender, mixer, apalagi ditumbuk tetapi harus menggunakan tangan, dikarenakan terdapat interaksi antara tangan dengan daun sebagai makhluk hidup. Sehingga biosaka tidak dibuat secara pabrikan dan diperjualbelikan. Karena semua petani bisa membuatnya sendiri.

Setelah melakukan pemerasan pada daun sudah tercampur, maka saatnya untuk menyaring guna memisahkan air dengan daun atau rumput bekas diremas tadi. Cara memakai Biosaka yaitu dengan menyemprotkannya pada waktu dan cara yang tepat, seperti saat pencabutan dan tidak disemprot secara langsung ke tanaman.

Kegiatan pembuatan pupuk organik Biosaka ini sejalan dengan program kerja PMM Kelompok 37 Gelombang 7, sehingga kegiatan Pembuatan Pupuk organik ini bisa memberikan kesan tersendiri bagi pihak RT 6 Rw 17 perum BTU UJ 29 Madyopuro maupun kelompok PMM pribadi. Tak hanya bermanfaat untuk melestarikan lingkungan, biosaka juga memberikan harapan tersendiri agar mengurangi atau menghemat penggunaan pupuk kimia dan mengurangi serangan hama penyakit. (rilis: PMM Kelompok 37 Gelombang 7)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun