Mohon tunggu...
Anwar PrabuMangkunegara
Anwar PrabuMangkunegara Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Tetap Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana, Jakarta

Saya Ilmuan Psikologi dalam bidang Psikologi SDM, Organisasi dan Industri. Hobi membaca, berenang dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Penerapan Kepemimpinan Transformasional bagi Managerial

25 Agustus 2023   17:54 Diperbarui: 25 Agustus 2023   18:03 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatihan penerapan kepemimpinan transformasional bagi karyawan manajerial (Direktur, Manajer, Asisten Manajer dan Kepala Unit Kerja) dinilai dan dimaknakan para peserta berhasil dan sukses karena materi pelatihan mudah dimengerti, dipahami dan dikuasai oleh peserta untuk diterapkan dalam memimpin kerja Divisi/Unit Kerjanya. Mereka menilai bahwa Instruktur pelatihan (Dr. H.A.A.Anwar Prabu Mangkunegara) telah mampu memberikan pemahaman dan strategi efektif penerapan kepemimpinan transformasional di lingkungan PT. Bangun Putra Pesaka. Begitu pula, para peserta menilai Manajer SDM (Ibu Adziyah, S.Pd.,MM) telah mempersiapkan secara baik informasi penyelenggaraan pelatihan dan penyediaan fasilitas yang memadai yang diperlukan pada saat pelatihan.

                  Kesuksesan pelaksanaan pelatihan tentang Penerapan Kepemimpinan Transformasional Bagi Managerial (Direktur, Manajer, Asisten Manajer dan Kepala Unit) PT. Bangun Putra Pesaka, maka diyakini mereka akan menerapkan kepemimpinan transformasional di seluruh Unit Kerjanya. Hal ini memungkinkan mereka pimpinan mampu mewujudkan pencapaian kinerja lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagaimana pendapat Para Ahli Kark, Chen dan Shamir pada tahun 2003 menyatakan bahwa "pemimpin yang menerapkan kepemimpinan transformasional mampu mempengaruhi kinerja bawahannya". Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kirkpatrick and Locke (2006) bahwa semakin baik pemimpin menerapkan model kepemimpinan transformasional, maka semakin tinggi kinerja bawahan (Boehnke et al, 2003 ). Selain itu,  Gadot (2006) meyakinkan bahwa ada pengaruh kepemimpinan transformasional yang sangat signifikan terhadap kinerja. Begitu pula hasil penelitian Givens (2008) yang menyimpulkan bahwa "kepemimpinan transformasional berpengaruh langsung terhadap kinerja organisasi sekaligus berpengaruh positif pada perilaku bawahannya",  Begitu pula hasil penelitian Givens (2008) yang meyimpulkan bahwa "kepemimpinan transformasional memiliki hubungan dengan personal outcomes anggota organisasi (Hatter and Bass, 2005; Kirkpatrick and Locke, 2006) dan berpengaruh langsung  terhadap performance (Koh, Steers and; MacKenzie, Podsakoff and Rich, 2001). Bahkan Bass menyimpulkan bahwa "kepemimpinan yang transformasional merupakan tipe kepemimpinan modern dan mampu memberikan pengaruh pada bawahan dalam melakukan kewajiban pekerjaan utamanya". Bahkan Burns, Sarros and Butchatsky (2001) juga menyebut pemimpin transformasional sebagai pemimpin penerobos (breakthrough leadership). Disebut sebagai pemimpin penerobos karena pemimpin dengan karakter ini mempunyai kemampuan untuk membawa perubahan-perubahan yang sangat besar terhadap individu-individu maupun organisasi dengan jalan: memperbaiki kembali (reinvent) karakter diri individu dalam organisasi ataupun perbaikan organisasi, memulai proses penciptaan inovasi, meninjau kembali struktur, proses dan nilai-nilai organisasi agar lebih baik dan lebih relevan dengan cara menarik dan menantang bagi semua pihak yang terlibat dan mencoba untuk merealisasikan tujuan-tujuan organisasi. Dengan demikian, kepemimpinan transformasional akan memberikan pengaruh positif pada hubungan antara atasan dan bawahan. Dengan konsep kepemimpinan transformasional, bawahan akan merasa percaya, kagum, bangga, loyal, dan hormat kepada atasannya serta termotivasi untuk mengerjakan pekerjaan dengan hasil yang melebihi target yang telah ditentukan bersama. Begitu pula Kepemimpinan transformasional meningkatkan kesadaran para pengikutnya dengan merealisasikan cita-cita dan nilai-nilai seperti keadilan (justice), kedamaian (peace) dan persamaan (equality) (Sarros and Santora, 2001). Humphreys(2005) menyatakan bahwa pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dengan karakteristik yang diungkapkan oleh Bass (2005) akan menyebabkan terjadinya perubahan yang konstan menuju ke arah perbaikan bagi organisasinya. Dengan perubahan-perubahan positif tersebut, bawahan siap untuk menerima tugas yang diberikan pemimpin tanpa beban, senang dan puas dalam melakukan pekerjaannya serta akan meningkatkan kinerja PT. Bangun Putra Pesaka.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun