Mohon tunggu...
Anung Anindita
Anung Anindita Mohon Tunggu... Guru - Pengajar Bahasa Indonesia SMP Negeri 21 Semarang

twitter: @anunganinditaaal instagram: @anuuuung_

Selanjutnya

Tutup

Film

Kurang Gregetnya Film "Devil on Top" dan Solusinya

5 Juli 2021   23:40 Diperbarui: 5 Juli 2021   23:44 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai akhirnya, Angga, Richard, Rudi, Bony bertaruh seperti dalam film, tetapi bedanya adalah taruhan untuk membuat Sarah menjadi lebih manusiawi. Nah, di sinilah unsur komedi dapat dimasukkan saat mereka satu per satu merancang segala cara dan merealisasikannya untuk membuat Sarah lebih ekspresif, tidak hanya marah. 

Dalam momen tersebut mereka juga semakin mengetahui alasan Sarah tidak sebegitunya berempati, menutup segala ekspresi. Hingga akhirnya, Angga dapat membukanya, Sarah perlahan mengarahkan keteratrikannya kepada Angga.

Akhir yang tidak disangka, bukannya hubungan percintaan yang didapat, Sarah justru memperlakukan Angga sangat berbeda antara di luar kantor dan di dalam kantor. Angga pun dengan keirasionalannya selalu mengangguk atas perintah Sarah, suasana kantor tidak berubah, Sarah pun demikian, dan Angga adalah boneka favorit Sarah. Ditutup dengan adegan Sarah dan Angga saling memeluk di sofa rumahnya sambil mengedipkan salah satunya matanya ke kamera, selesai. Dengan begitu, antara cover dan jalan cerita menjadi lebih menyatu, satu tuju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun