Mohon tunggu...
Anung Anindita
Anung Anindita Mohon Tunggu... Guru - Pengajar Bahasa Indonesia SMP Negeri 21 Semarang

twitter: @anunganinditaaal instagram: @anuuuung_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penjelasan antara Kamu, Kenangan, dan Mantan saat Hujan, Harus Gimana?

5 Januari 2021   20:50 Diperbarui: 5 Januari 2021   21:16 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perasaan sedih karena teringat kenangan saat hujan adalah hal wajar yang dialami banyak orang, jangan merasa sendiri, ya. Perasaan sedih, mellow, gloomy yang datang ketika hujan disebut dengan seasonal affective disorder (SAD) yang biasa dijumpai di negara empat musim. Biasanya, mood berubah negatif saat musim dingin. 

Nah, kalau di Indonesia, musim hujan menjadi momen mayoritas orang untuk membentuk mood negatif. Dalam kanal Youtubenya, House of Infographics, dijelaskan bahwa cuaca ternyata dapat memengaruhi mood seseorang. Misalnya, saat pagi hari atau cuaca cerah, sinar matahari akan membantu otak membentuk serotonin, hormon yang dapat meningkatkan kesenangan. 

Sebaliknya, saat mendung atau hujan, cahaya yang diterima akan berkurang. Dampaknya, sinyal yang masuk melalui hipotalamus, pengontrol proses tidur dan mood, akhirnya akan menghasilkan melatonin, hormon yang mendorong seseorang untuk mengantuk dan melamun. Nah, pada tahap inilah kita cenderung mengingat hal-hal pada masa lalu, mantan misalnya. 

Pesona hujan tidak jarang menjebak kita untuk terus menatapnya, entah itu di balik jendela, di halaman rumah, atau di pinggir jalan raya. Menurut nationalgeographic.co.id, hujan dapat menimbulkan efek yang menenangkan. 

Diperjelas oleh Emily Mendez, psikolog, dalam Kompas.com bahwa hujan memiliki pola yang mudah diprediksi sehingga otak akan memprosesnya sebagai suara yang memiliki efek tenang, nihil ancaman. Nah, tidak jarang bahwa ketika orang sedang ingin berkonsentrasi ataupun ingin rileks, biasanya memutar suara gemericik air atau tetesan air. Bahkan, suara hujan yang memiliki efek tenang biasanya membuat kita cenderung terlalu rileks sampai mengantuk atau malas bergerak.

Alasan lain bahwa hujan dapat membuat kita tenggelam dalam kesenduan adalah adanya petrichor, aroma alami saat hujan. Indra penciuman inilah yang berperan besar dalam mengingat memori. Terlebih, jika kita memiliki momen yang memang terjadi saat hujan pada masa lalu, kenangan semacam itu cenderung lebih cepat datang. 

Dengan mengetahui fakta-fakta ilmiah tentang pengaruh hujan terhadap ingatan atas kenangan mantan tersebut, kita bisa melakukan upaya-upaya agar kita tidak tenggelam dalam suasana gloomy saat hujan yang akan berdampak pada produktivitas kinerja. Beberapa upayanya adalah sebagai berikut.

1. Hindari Tempat Gelap

Penjelasan tentang kurangnya cahaya yang berdampak munculnya hormon metonin membuat kita sadar bahwa kita membutuhkan tempat terang agar hormon serotonin terbentuk. Maka dari itu, empaskan selimut, singkirkan tisu yang sengaja disiapkan, dan nyalakan lampu.

2. Ciptakan Keramaian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun