Mohon tunggu...
Anugrah Rahmatulloh
Anugrah Rahmatulloh Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Researcher

Ketika kita membaca, kita membuka jalan. Ketika kita menulis, kita berbagi cerita. Dan ketika kita berbicara, kita merawat ingatan

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Mereka yang Menjaga Budaya Lewat Musik

7 Mei 2020   15:09 Diperbarui: 7 Mei 2020   20:04 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Musik (sumber: monitor.co.id)

Para Pewaris Budaya Lewat Musik

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, Didi Kempot adalah satu diantara sekian banyak musisi yang mengambil jalur berbeda.

Melalui musik Campursarinya, ia menjadi salah satu maestro dalam blantika musik Indonesia. Didi Kempot sendiri bisa dibilang sebagai sosok yang melejitkan musik campursari hingga dikenal oleh masyarakat luas.

Alunan nada dalam lagu macam Stasiun Balapan, Pamer Bojo, Layang Kangen akan sangat akrab di telinga para pendengarnya. Tentu keberadaan Didi Kempot yang membawa musik campursari semakin berkembang sejak dikenal sebagai perpaduan musik keroncong dan karawitan pada periode 90-an.

Didi Kempot membuktikan bahwa musik tradisional tetap bisa diterima oleh semua kalangan, meskipun sebenarnya kehadiran campursari ini dianggap kontroversial karena dapat menurunkan nilai-nilai tradisi yang dimiliki oleh gamelan sebagai pengiring musik campursari (Kobi, 2017: 15).

Musik campursari yang terinspirasi dari keroncong tentunya juga menegaskan bahwa musik keroncong sudah tenar jauh lebih dulu. Keberadaan musik keroncong mulai tercatat pada abad ke-17, dimulai ketika masyarakat keturunan Portugis (mardjikers) mulai mempopulerkan jenis musik ini.

Nama keroncong yang diambil dari suara perhiasan yang bersentuhan sering dikenal sebagai musik asli Indonesia, hal ini terjadi karena terdapat proses adaptasi dari musik yang berasal dari Portugis dan memiliki karakter yang berbeda dengan musik aslinya. Meskipun demikian, keroncong juga dikenal sebagai musik multiras karena mengandung unsur-unsur budaya Eropa Utara, Afrika, dan Jawa (Darini, 2012: 11).

Berbicara musik keroncong tentunya tidak bisa lepas dari figur Gesang Martohartono. Ia dikenal sebagai maestro keroncong Indonesia dan namanya dikenal luas bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.

Selain Indonesia, Jepang menjadi salah satu negara dimana ia dikenal dan tenar. Gesang dan keroncong sendiri tidak akan lepas dari Bengawan Solo, lagu yang sudah diterjemahkan kedalam 13 bahasa. Tentu, lagu-lagu lain macam Saputangan, Jembatan Merah, dan lagu lain juga menarik untuk didengarkan.

Usaha mempertahankan budaya lewat jalur musik juga tidak hanya dilakukan melalui jalur genre musik. Alat musik tradisional juga memegang peran penting dalam usaha mempertahankan budaya.

Tentu masyarakat mengenal Gamelan Jawa, Sasando, maupun Angklung serta banyak alat musik lain yang sudah mulai digunakan sebagai instrumen dalam musik modern. Namun, terdapat satu alat musik yang menarik dalam perkembangannya, ia adalah Karinding.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun