Mohon tunggu...
Ayahnya Asti
Ayahnya Asti Mohon Tunggu... profesional -

Saya seorang praktisi dibidang pelayanan kesehatan (medis) yang saat ini tengah membina sarana pelayanan Independen di kawasan desa Rempoah, Baturraden, Banyumas Jawa Tengah, mempunyai obsesi ingin memajukan mutu pelayanan terdepan bagi semua lapisan Masyarakat tanpa kecuali, mengingat keprihatinan saat ini dengan pelayanan medis yang semakin sulit dijangkau oleh masyarakat kecil pada umumnya, saya juga mendedikasikan diri saya didunia pendidikan sebagai pengajar di beberapa institusi pendidikan kesehatan di kota tempat saya bekerja dan kota/negara lain, juga sebagai Konseling dan Motivator dibidang Kesehatan pada umumnya. Motto Saya adalah Hidup Sehat itu dimulai dengan Kesehatan Pikiran, Fisik, Mental, dan Lingkungan yang diawali dari Rumah, Smart Health from home including Mind, Body, Soul and Environment.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Diare (Buang Buang Air = Mencret)

20 Oktober 2009   04:43 Diperbarui: 4 April 2017   16:49 208514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bahaya yang paling berbahaya adalah kematian, bila kita tak waspada akan adanya kekurangan cairan tubuh (dehidrasi). Mengapa bisa demikian?, jawabannya adalah 60 % ( pada dewasa) hingga 80 % (pada bayi dan anak) tubuh kita terdiri atas cairan (baik Intra seluler/cairan didalam sel dan Extra seluler/cairan diluar sel), sehingga bila kita kekurangan melebihi 25 % saja maka sel sel tubuh kita akan menciut dan sangat berbahaya, INGAT ! kematian terjadi akibat kekurangan cairan tingkat seluler di organ- organ Vital (seperti Jantung, hati, ginjal, paru-paru dan otak).

Bagaimana cara penanganan pertama bila kita menjumpai kasus diare ini ?


  1. Jaga keseimbangan jumlah cairan tubuh, jangan sampai terjadi dehidrasi. Lalu apa ciri ciri dehidrasi?, ciri cirinya adalah mata cekung, bibir kering, ubun-ubun cekung (pada bayi), elastisitas kulit menurun hingga hilang, rasa haus yang sangat, jantung berdebar, nafas sedikit sesak, kepala pusing, badan lemas/lemah tak bertenaga, sedikit bingung hingga kesadaran menurun. Cara menjaga keseimbangan cairan tubuh ini adalah dengan sesering mungkin minum (1x Buang air besar dengan mencret diganti 1 x minum), lebih utama bila kita bisa meminum cairan elektrolit seperti oralit, air kelapa, minuman kemasan, dll.
  2. Segera meminum obat anti diare (Neo Diatab, Enterostop, Diapet, dll), dosis umum 3 x 1 sehari, bila setelah seharian penuh tak ada perbaikan, segera berobat ke dokter, karena pengobatannya harus dengan pengobatan spesifik sesuai kuman penyebab.
  3. Makanlah makanan yang bergizi untuk menganti zat nutrisi yang hilang bersama diare saat mencret terjadi, utamakan yang bertextur lunak seperti bubur atau setengah cair seperti bubur saring (khusus bayi dan anak), hindari pedas, zat zat yang merangsang seperti merica, hindari makanan yang bersifat asam/kecut.
  4. Bila diare/mencretnya sangat masif/jumlahnya banyak dan tak dapat diatasi dengan ketiga cara diatas, apalagi mulai disertai tanda tanda dehidrasi yang semakin jelas dan ditambah adanya demam yang semakin tinggi, cepatlah segera berobat ke dokter terdekat, untuk penanganan lebih lanjut.


Sebagai informasi tambahan, jenis diare sesuai kuman penyebab dapat digolongkan sebagai berikut :


  1. Diare Virus, kuman penyebabnya Rotavirus, Adenovirus.
  2. Diare Disentri, kuman penyebabnya Shigella (Shigella flexneri dan Shigella dysenteriae type 1), Entamoeba Histolytica (disentri amuba), Escherecia Coli (disentri coli).
  3. Diare Typhosa/Typus, kuman penyebabnya Salmonella Typhosa.
  4. Diare Kolera, kuman penyebabnya Vibrio Collerae.
  5. Diare Parasit, kuman peyebabnya, Cacing Askaris(cacing tambang), Trikuris(cacing kremi), dll dan Jamur Candida (candidiasis/candidosis).


Berdasarkan jenis penyebab ini, maka dokter yang akan memeriksa, akan memberikan pengobatan spesifik berupa antibiotik yang sesuai dengan kuman penyebab.

INGAT!!!, jangan pernah sesekali mencoba pengobatan spesifik ini dengan menggunakan Antibiotik secara sembarangan tanpa petunjuk dokter, karena sangat berbahaya dan akan menyebabkan terjadinya resistensi/kebalnya kuman akibat tidak tepatnya jenis antibiotik atau dosis yang kurang dari dosis yang lazim diberikan. (saran saya sebaiknya segera konsulkan kepada yang ahlinya dan ikuti semua nasehat ahlinya untuk mencegah bahaya yang paling buruk, yaitu KEMATIAN!).

Saya kira demikian pemahaman sederhana yang dapat saya berikan, semoga saja bisa menambah wacana kesehatan yang bisa bermanfaat buat keluarga kita di rumah, dan bila ada sesuatu hal lain yang ingin ditanyakan atau ingin mengetahui penyakit lain diluar judul/thema tulisan saya kali ini, bisa ditanyakan langsung melalui forum di Kompasiana ini, yaitu pada kolom kirim pesan atau melalui e-mail saya, InsyaAllah akan saya jawab sesegera mungkin dihari yang sama. ( he...he..., mumpung ada konsul gratis, tinggal tulis saja keluhannya dan mumpung wajah Kompasiana yang baru ini ada kolom kirim pasannya kepada penulis, kenapa nggak kita gunakan saja, betul nggak? , mari kita manfaatkan fasilitas baru ini untuk hal hal yang baik, konsultasikan masalah anda dengan teman teman di rumah sehat Kompasiana ini, yang pastinya Admin dan semua Crew di belakang layar sana tak akan keberatan, he...he..., yuk...salam).

Salam sehat dari saya, dr. Anugra Martyanto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun