Mohon tunggu...
anton
anton Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa S2 Kajian Sejarah FISIP UNNES, Guru SMA

Suka diskusi dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengorbankan Sahabat demi Kekuasaan (Kisah Seteru Ken Arok dan Kebo Ijo)

19 Januari 2023   18:30 Diperbarui: 23 Januari 2023   19:40 1898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://asset.kompas.com/crops/pbZd9fICPqpx8NV1sN0bZZ12hk=/0x0:768x512/780x390/data/photo/2021/09/17/6144aa1e74d89.jpg

Menjadi pengawal pribadi Sang Akuwu adalah keistimewaan tersediri. Ken Arok menjadi sangat paham karakter sang Akuwu dengan segala tindak-tanduknya. Semakin dekat dirinya dengan kekuasaan, membuatnya semakin paham kelebihan dan kelemahan Sang Akuwu.

Ia juga menjadi paham siapa sebenarnya Ken Dedes. Sehingga terbukalah sudah rahasia dinginnya sikap Ken Dedes selama ini. Ken Dedes adalah gadis yang diculik oleh Tunggul Ametung dari seorang Brahmana bernama Mpu Purwa. Ia dalah seorang brahmana lurus yang mengungsi ke Tumapel menghindari keganasan raja Kertajaya.

Tunggul Ametung memang tidak jauh berbeda sifatnya dengan rajanya yang sombong. Bahkan ia ingin menyamai Kertajaya dalam hal kemegahan, padahal ia hanyalah seorang akuwu.

Kisah ini bermula saat Tunggul Ametung singgah di rumah Mpu Purwa dengan tujuan ingin meminang Ken Dedes. Sayangnya pada saat itu Mpu Purwa sedang berada di hutan. Sang Akuwu begitu terpesona dengan kecantikan Ken Dedes. Saking terpesonanya, ia tidak sabar lagi menunggu lama-lama.

Tanpa menghormati tuan rumah, Sang Akuwu mengambil paksa Ken Dedes lalu membawanya pergi. Ken Dedes tak berdaya melawannya. Ia hanya bisa menangis sembari berdoa, mengutuk tindakan tak beradab.

Mendapati putrinya diambil paksa akuwu, Mpu Purwa sangat geram. Kegeraman semakin bertambah karena tidak ada satupun penduduk yang mau buka mulut siapa sesungguhnya yang menculik anaknya.

Sumpah serapah keluar dari mulutnya. "Hai orang yang melarikan anak ku, semoga tidak mengenyam kenikmatan, matilah dia dibunuh dengan keris. demikian juga orang-orangPanawijen, keringlah sumurnya, semoga tidak keluar air dari kolamnya".

Itulah sekelumit kisah mengapa Ken Dedes menjadi permaisuri Tunggul Ametung. Rasa ketidaksukaan mulai merasuki Ken Arok terhadap majikannya ini.

Saat ia sedang mengawal, ia seperti mendengar jeritan hati sang permaisuri. Saat mata permaisuri menatap Ken Arok, ada sebuah pesan yang ingin disampaikan namun tertahan. Hingga akhirnya Ken Arok dan Ken Dedes menjalin komunikasi terlarang.

Jeritan hati yang dirasakan Ke Arok benar adanya. Bahwa Ken Dedes sama sekali tidak mencintai suaminya. Ia menceritakan kepiluannya kepada sang pengawal. Ia merasa seperti burung dalam sangkar emas. Hatinya amat sedih karena tidak bisa bertemu sang ayah.

Betapa Ken Arok terkejut sekaligus terhormat permaisuri bercerita apa adanya. Ada rasa khawatir dan was-was komunikasi ini diketahui orang lain. Bukankah ini akan menjadi aib?. Mengapa harus aku yang mendengarkan kisah ini? batin Ken Arok bertanya-tanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun