Mohon tunggu...
ANTONIO
ANTONIO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Dosen

seorang yang selalu ingin mencoba dan mencoba hal yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jangan Lupakan Pilkada Kota Jogjakarta

29 Maret 2016   23:44 Diperbarui: 30 Maret 2016   00:02 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ikon Kota Jogjakarta diambil dari is-yogyakarta.blogspot.co.id/"][/caption]Pilkada memberi warna baru dalam sebuah dinamika di dalam suatu daerah, mau dibawa kemana arah tujuan suatu daerah akan ditentukan melalui jalur ini, beberapa bulan ini publik di Indonesia tersedot dengan perebutan kursi DKI 1 yang tahun ini menjadi awal bagi para kaum elit politik untuk mendeklarasikan diri masing –masing pasangan sebelum maju dalam pilkada DKI yang akan dilaksanakan tahun 2017. 

Semakin seru lagi ketika seorang incumbent yang namanya menurut beberapa lembaga survei menjadi kandidat yang memiliki elektabilitas paling tinggi diantara calon –calon lain, Ahok mengambil keputusan untuk maju melalui jalur independent. Keputusan Ahok sontak menjadi berita yang sangat menggemparkan bagi beberapa partai besar di Indonesia yang menurut beritanya berencana akan meminangnya.

Publik indonesia sedang tersedot dalam pilkada DKI, ini wajar karena kuatnya pemberitaan yang begitu kencang oleh media yang hampir semua berpusat di Jakarta, tetapi pada tahun yang sama yaitu tahun 2017 pilkada langsung ini bukan hanya terjadi di jakarta saja tetapi di kota Jogjakarta juga akan melakukan gelaran pilkada langsung ini. Dan yang begitu menarik perhatian adalah munculnya sebuah gerakan yang pada awalnya adalah suara rakyat bawah kota Jogjakarta yang ingin memiliki pemimpin yang memiliki karakter baik dan adanya ketidakpuasan rakyat dengan pemimpin yang selama ini dipilih melalui parpol maka muncullah Gerakan Jogja Independent (Joint) yang diprakarsai oleh beberapa tokoh yang sudah malang melintang di kancah perpolitikan Indonesia.  

Beberapa diantaranya mantan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Prof Dr Edy Suandi Hamid, mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas, mantan Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto, pakar ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Rimawan Pradiptya serta para seniman/budayawan, mantan politikus, aktivis dan lain-lain. (Sumber Bacaan: di sini)

Jalur independent beberapa tahun belakangan ini di beberapa daerah sebenarnya sudah mulai mengemuka, namun presentase kemenangan lewat jalur ini masih kurang, tetapi dengan adanya beberapa tokoh yang sudah memiliki nama besar berani ambil jalur independent ini maka jalur ini semakin semarak. Banyak alasan mengapa jalur ini diambil, sudah barang tentu masyarakat sudah tahu pemimpin yang diusung melalui parpol selalu terkena kasus pidana, baik itu korupsi ataupun pidana lain sehingga  membuat masyarakt kecewa akan pilihan yang ditawarkan oleh parpol.

Kota Jogjakarta selain terkenal dengan destinasi wisata kratonnya dan malioboronya, kota jogjakarta juga terkenal dengan kota pelajarnya, hiruk pikuk kehidupan yang terjadi di kota jogjakarta menjadi daya tarik bagi kaum penikmat khas kota gudeg ini. Terkenalnya kota Jogjakarta akan semakin terkenal lagi dengan adanya proses pilkada yang menampilkan berbagai calon dengan nama besar yang beberapa hari ini akan diusung oleh parpol dan tentunya oleh JOINT (Gerakan Jogja Independent). 

Nama-nama tokoh besar yang sudah mulai namanya disangkut-sangkutkan dengan pilkada kota Jogjakarta melalui konvensi JOINT adalah sineas tanah air Garin Nugroho, Bambang Widjojanto mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Romi Heryanto (Konsultan Pendamping UMKM), Martha Haenry (pengusaha) dan Siti Ruhaini Dzuhayatin (akademisi/wakil rektor UIN), dan ada yang menyangkutkan nama mantan dubes dan mantan dirut BUMN.

Dengan beberapa nama-nama tenar yang akan maju dalam pilkada kota Jogjakarta ini akan semakin menarik bagi masyarakat kota Jogjakarta untuk memilih yang mana yang bisa menjadi kompas  kota Jogjakarta ke depannya, tentunya yang dapat mensejahterakan rakyat bukan malah menyengsarakan rakyatnya. Banyak harapan dari pecinta kota Jogjakarta untuk mendapatkan pemimpin yang bisa mengembalikan kota Jogjakarta menjadi kota yang penuh dengan kearifan budayanya dan pendidikannya, bukan menjadikan kota Jogjakarta yang metropolis dan hedonisme seperti sekarang ini. Perlu kita simak nanti siapa saja yang akirnya menjadi balon walikota yang akan diusung oleh partai politik ataupun melaui jalur independent.

*Ayo kembalikan kota Jogjakarta yang ramah dan tidak semrawut seperti ini, tolong warga Jogjakarta pilihlah pemimpin yang bisa membawa Jogjakarta nyaman kemlagi seperti dulu dengan budaya khasnya.

 Sumber Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun