Bahagia. Saat kita melihat orang lain tersenyum, tubuh ikut merespon.Hasilnya, suasana menjadi kondusif.
Gaya hidup masyarakat modern, seperti makanan yang tidak sehat, malas berolahraga, kurang istirahat, dan merokok meningkatkan risiko menderita penyakit jantung. Diet manapun tetap berprinsip pada pengaturan waktu serta jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi. Para peneliti sangat menyarankan untuk:
- Meminimalkan ngemil di depan layar televisi saat malam hari.
- Tidak memaksakan diri berpantang makanan tertentu, selama tidak berlebihan.
- Tetap makan tiga kali sehari.
- Tidak melewatkan sarapan. Harvard Men's Health Watch menyatakan, kebiasaan tidak sarapan meningkatkan risiko terjadinya kegemukan sebesar empat kali lipat karena laju metabolisme yang menurun.
- Nyeri pada dada. Hal tersebut disebabkan otot dan jantung tidak mendapat pasokan dan darah yang cukup, akibatnya jantung menjadi nyeri.
- Mengeluarkan keringat padahal Anda tidak melakukan kegiatan apapun. Umumnya keringat keluar dari telapak tangan.
- Lelah berlebihan padahal sebelumnya Anda tidak melakukan aktivitas yang berat.
- Sesak napas. Penyebabnya kontraksi otot yang tidak normal yang mempengaruhi paru-paru.
- Jantung berdebar-debar tanpa sebab.
- Cemas
- Sakit kepala yang sangat menyakitkan. Penyebabnya aliran darah ke otak terganggu.
- Nafsu makan menurun disertai mual dan muntah.
- Bagian tubuh membengkak tanpa sebab.
- Sakit di bagian tubuh. Hal tersebut disebabkan aliran darah yang tersumbat.
Perlindungan
Tiga tahun lalu seorang teman bercerita, pamannya harus menjalani operasi pemasangan ring pada jantungnya. Biayanya seharga satu unit mobil. "Syukurlah ada asuransi yang membantu biaya pengobatan paman," tuturnya. Sayangnya selang beberapa bulan kemudian sang paman menghadap Sang Pencipta.
Pada masa hidupnya, pekerjaan sang paman sebagai tenaga marketing penuh dengan jadwal yang padat. Beliau sering melakukan business trip dari satu ke kota lain. Alhasil sang paman kurang menjaga kesehatan.
Karena lebih banyak beraktivitas di luar rumah, sang paman mengonsumsi makanan yang ditemuinya. Sementara itu aktivitas fisik jarang dilakukan. Lebih banyak berada di mobil, kurang berolahraga. Setibanya di rumah, sang paman memilih tidur untuk memulihkan tenaga.Â
Kisah tersebut menunjukkan biaya pengobatan penyakit jantung tidak murah. Namun masih ada solusi dengan melakukan pencegahan, yakni berolahraga. Bukan perkara sulit. Cukup berolahraga minimal 150 menit per minggu atau 30 menit per hari selama lima hari dalam seminggu. Dengan kata lain, tiga kali sehari selama 10 menit atau dua kali sehari selama 15 menit.
Aktivitas fisik itu tidak perlu dilakukan di pusat kebugaran. Mulailah dengan aktivitas fisik yang paling mudah, misalnya sekadar naik turun tangga, jalan cepat, jogging, atau bersepeda. Awali dengan intensitas ringan misalnya 10 menit kemudian tingkatkan intensitas di hari selanjutnya.