Jokowi Menolak Kontrol Amien RaisÂ
Bila Presiden-Presiden sebelum Jokowi bisa dipermainkan Amien Rais, maka sejarah membuktikan Jokowi sangat sulit dipermainkan oleh Amien Rais. Â Ada dua hal yang Jokowi sangat tidak nyaman dengan Amien Rais, karakter Amien Rais yang selalu tidak konsisten dengan segala macam bentuk kesepakatan politik dan kedua, belajar dari sejarah bahwa Amien Rais selalu mencari celah bagaimana menggoyang kekuasaan.Â
Tapi ada satu hal yang sangat menarik diluar alasan itu, Jokowi dengan cerdas selalu memberikan panggung yang luas kepada Amien Rais, tapi ketika Amien Rais bermain di panggung itu, justru Amien Rais mendapatkan tertawaan publik dan menurunkan kredibilitas politik Amien Rais di depan publik.
Namun beda dengan SBY, yang kerap melakukan rangkulan politik. Jokowi cenderung membiarkan Amien Rais menari nari diatas panggung politik. Bahkan tak pernah sekalipun Jokowi menyahut atas serangan politik Amien Rais.
Strategi politik Jokowi seperti ini membuat Amien Rais gagal membuat pintu masuk untuk mempengaruhi kekuasaan. Amien Rais serasa menjadi 'pariah' politik di masa Jokowi, ia tidak disentuh sama sekali.
Membaca Pola Akrobat Politik Amien Rais
Sebenarnya mudah membaca pola akrobat politik Amien Rais, pertama-tama Amien Rais selalu bermain tesis dan antitesis, bermain teori teori pertentangan kelas dan melakukan penggiringan opini publik soal 'gambaran pertarungan'. Dalam kasus Jokowi, Amien Rais menggunakan istilah 'Perang Badar' dalam pertarungan politik 2014, kemudian pada 2019 dimunculkan istilah 'People Power', di tahun 2019 juga Amien Rais melakukan manuver politik yang amat berbahaya seperti membagi 'Partai Setan' dan 'Partai Allah'.Â
Pola pola politik Amien Rais yang justru menciptakan landasan kebencian di tingkat masyarakat bahkan menjadi sebuah permusuhan abadi antara massa politik Jokowi dan Prabowo, disini Jokowi cenderung diam saja mengamati akumulasi opini yang diciptakan Amien Rais, tak pernah sekalipun Jokowi melakukan serangan frontal ke arah Amien Rais, bahkan di masa SBY dulu pernah SBY terpancing oleh manuver politik Amien Rais sampai Amien tergopoh gopoh menemui SBY di bandara Halim Perdanakusumah, namun Jokowi tidak seperti SBY tak ada pertemuan politik dan menutup pintu terhadap apapun bentuk tawaran koalisi dari pihak Amien Rais, di sisi lain diliat dari olah laku Jokowi ada semacam chemistry lebih nyaman Jokowi dengan pihak Prabowo dalam hal ini Gerindra.
Di satu titik Amien Rais ingin menjadi kekuatan kunci pada permainan komposisi kabinet dan menyusupkan kekuatannya. Amien Rais ditengah perlombaan internal kubu Jokowi soal komposisi kabinet, ide "55-45" menjadi bagian 'lemparan politik' yang siap emancing umpan lawan politiknya.