Mohon tunggu...
Anto Dika
Anto Dika Mohon Tunggu... -

Reading, Travelling, fishing...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

BLT Program Tentatif Bukan Definitif

15 Maret 2012   12:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:00 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin sudah tidak bisa berpikir menggunakan nalar yang sehat dan juga moral yang baik, lagi-lagi BLT muncul dikala akan diberlakukan kenaikan harga BBM 1 april besok. BLT bukan sesuatu solusi yang bagus karena BLT justru akan memiskinkan moral dan nalar, apalagi BLT cuma program yang tentatif tapi bukan yang definitif. kenapa tentatif, karena hanya bersifat sementara dan malas berpikir secara logika.

Media massa banyak banget mengangkat isu ini, itu lah akibat berpikir secara parsial akhirnya BLT menjadi salah satu solusi. sungguh sangat disayangkan ketika pejabat yang memegang peranan ini hanya bisa memberi solusi yang sementara, akhirnya masyarakat yang harus menerima.

Lihat saja pada saat pembagian BLT, akan terjadi kenaikan yang drastis akibat masyarakat mengaku msikin atau iseng membuat kartu miskin. apalagi bantuan yang diterima tidak utuh melainkan dipotong untuk biaya administrasi, mungkin kalau dilihat nilai tidak seberapa namun kalau dikalikan jumlahnya sangat luar biasa.

Dengan iming2 BLT kepada masyarakat maka angka kemiskinan akan anjlok drastis, lihat saja nanti setelah pendataan. Ironisnya, keluarga yang sedang mendapatkan kartu untuk menerima BLT dari pemerintah. Miskin masih abstrak karena tidak ada standar yang mutlak, ada beberapa kategori miskin yang harus dipertimbangkan juga seperti dalam satu keluarga punya motor 2, rumah mungkin sederhana tapi mendapatkan BLT dari pemerintah. Kalau seperti ini berarti tidak ada standar yang baku mengenai miskin, yang seharusnya dapat malah tidak dapat karena sudah habis kartunya.

BLT akan menjadi solusi kalau tidak ada pejabat yang nakal, hal ini banyak terjadi di daerah. Pengawasan pun tidak maksimal, makanya terjadi penyelewengan yang berakibat pada kebencian dan hilangnya kepercayan yang sudah diberikan kepada masyarakat.

Boleh saja pemerintah menyediakan dana sekitar 16 triliyun untuk BLT, namun jangan berharap akan mengembalikan kepercayaan masyarakat yang sudah mulai hilang. Kenapa bisa terjadi seperti ini, karena program ini hanya bersifat tentatif, jadi mungkin saja terjadi.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun