Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Administrasi - Retired physician

Penggemar dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

In Heaven We Dance, Monterey Park Strong

30 Januari 2023   23:32 Diperbarui: 5 Februari 2023   18:25 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Langit timur merah di Monterey Park, harapan di Tahun Kelinci lebih cerah. (Foto Anthony Tjio).

 Ada banyak yang lolos dari penembakan, sekitar 100 orang yang membayar $15, untuk menghadiri pesta Imlek dari pukul 8:30 hingga 12:30 malam itu. Mereka semuanya lanjutusia, di atas umur 50 tahun, yang merupakan langganan dansa sosial di situ.

Di Los Angeles sini, ada sedikitnya 7 studio dansa masyarakat Cina (Cina untuk Chinese, Tionghoa untuk peranakan Indonesia), yang satu ini di Monterey Park, Star Dance School and Studio, dan satu lagi, Lai Lai Dance Studio di Alhambra, yang ternama.

Di sana sering mengadakan pesta-pesta perayaan hari raya, maupun bisa menyewa ruangannya untuk pesta pribadi, dengan persediaan musik, dansa dan makanan.

Dance studio sudah merupakan arena aktivitas lanjutusia untuk bersosial maupun melepaskan kesepian hidup. Sudah terkenal juga sering terjadinya pertengkaran maupun gebukan di dalam studio yang disebabkan kecemburuan, ada yang mengatakan disitulah tempat lanjutusia berselingkuhan dengan suami-istri orang lain. Penuh Pelakor.

Foto Anthony Tjio
Foto Anthony Tjio

Star Studio tersebut sudah berada di Monterey Park selama 30 tahunan. Di tahun-tahun 1980an, masih banyak orang Taiwan disini, di sebelah studio tersebut malah ada satu restoran yang menamakan Little Taipe, usaha salah satu bintang film wanita Taiwan.

Pada waktu itu, pengusaha Taiwan meletakkan istri dan anaknya disini, dan sendirinya meneruskan usaha di Taiwan.

Meninggalkan banyak wanita Taiwan yang kaya tetapi kesepian, adanya dance studio yang menyediakan jejaka muda menjadikan tempat hiburan yang mengairahkan.

Di sanalah, wanita-wanita kaya dan kesepian mendapatkan waktu romantic yang bisa dibeli, seharga $80 per jam, diajak keluar makan dan kesenangan seterusnya di malam itu. Untuk mendapatkan kesetiaan seseorang jejaka gigolo, sering dibelikan barang mewah maupun mobil.

Begitupun, sering terjadi pertengkaran di antara wanita-wanita iseng di sana.

Menjadikan sepekulasi motif penembakan malam itu, sebagai "Cemburu Imlek", yang ternyata tidak benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun