Mohon tunggu...
Anthony Kwo
Anthony Kwo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Financial

Sebelum Berhutang, Cari Bedanya Kredit Produktif dan Kredit Konsumtif

26 Juli 2018   11:18 Diperbarui: 26 Juli 2018   11:46 5702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa sih perbedaan kredit produktif dan kredit konsumtif? Pada dasarnya, kredit adalah proses meminjamkan uang dari satu pihak ke pihak lainnya dengan imbalan yang biasanya berupa bunga. Namun sudah tahukah Anda apa saja jenis-jenisnya? Pada artikel kali ini, mari kenali 2 jenisnya, yaitu kredit produktif dan kredit konsumtif:

Quick Bites:

  • Mengenal sekilas mengenai kredit, mulai dari definisi, tujuan, dan jenis-jenisnya
  • Mengenal perbedaan kredit produktif dan kredit konsumtif

Apa itu Kredit?

Sebelum Anda menganggap kredit selalu berujung buruk, mari memahami serba serbi kredit terlebih dahulu. Kredit dalam kegiatan perbankan di Indonesia telah dirumuskan dalam Undang--Undang Pokok Perbankan No. 7 Tahun 1992, dimana dinyatakan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai imbalan.

Kredit awalnya ditujukan untuk tujuan pencapaian kebutuhan, dan diharapkan dapat membawa dampak positif secara sosial ekonomis bagi seluruh pihak (debitur, kreditur, atau masyarakat) antara lain sebagai berikut:

  • Memberikan pinjaman bank dengan bunga kredit yang disepakati.
  • Memaksimalkan pemanfaatan dana yang diperoleh.
  • Menambah modal kerja atau usaha.
  • Meningkatkan lalu lintas pembayaran.
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Karena kredit terus berkembang akibat tingginya demand, maka semakin banyak jenis kredit yang beredar di pasaran dewasa ini. Sebagai contohnya:

  • Kredit berdasarkan kelembagaannya
  • Kredit berdasarkan jangka waktunya
  • Kredit berdasarkan tujuannya
  • Kredit berdasarkan ada tidaknya jaminan
  • Kredit berdasarkan besarnya perputaran usaha, dan masih banyak lagi.

Salah satunya adalah yang mengklasifikasikan kredit berdasarkan tujuannya. Berdasarkan tujuannya kredit dibagi menjadi 2, yakni:

  • Kredit Konsumtif
  • Kredit Produktif

Apa bedanya kredit produktif dan kredit konsumtif ini? Melalui artikel berikut, Ajaib Robo akan mengulas perbedaan kredit produktif dan kredit konsumtif:

Kredit Produktif

Berdasarkan namanya, Anda tentu sudah bisa mengira-ngira apa itu kredit prduktif. Betul sekali, kredit produktif merupakan kredit yang digunakan untuk membeli aset yang bisa menghasilkan pemasukan. 

Sebagai contoh, KPR untuk membeli apartemen yang langsung laku disewakan dengan biaya sewa lebih tinggi dari cicilan KPR-nya. Contoh lainnya adalah saat kredit digunakan untuk modal usaha yang kemudian menghasilkan uang lebih banyak.

Sederhananya, kredit produktif umum digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan (needs) dan sering kali malah menghasilkan uang ke dalam kantong Anda ke depannya. Hal ini bisa terjadi karena penghasilan yang diperoleh dari hasil kredit tersebut masih menghasilkan uang meski seluruh kredit telah lunas.

Kredit Konsumtif

Lagi-lagi dapat dilihat melalui namanya, bahwa kredit konsumtif merupakan kredit yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pribadi atau keluarga tanpa hasil yang produktif. Artinya, kredit inilah yang biasa digunakan untuk membeli aset yang akan mengalami depresiasi. Sebagai contoh, utang kartu kredit untuk membeli smartphone dan gadget terbaru untuk keperluan pribadi semata. Sederhananya, kredit konsumtif umum digunakan sebagai pemenuhan keinginan (wants) dan mengeluarkan uang dari kantong Anda.

Tetapi kredit konsumtif belum tentu selalu bersifat buruk. Pada kasus tertentu, kredit konsumtif bisa berubah menjadi baik. Misalnya saja jika smartphone dan gadget yang tadi dibeli kemudian digunakan untuk kebutuhan online shop yang menghasilkan pemasukan.

Perbedaan Kredit Produktif dan Kredit Konsumtif

Jika melihat penjabaran di atas, maka sudah dapat disimpulkan beberapa perbedaan umum kredit produktif dan kredit konsumtif, yaitu:

Namun, menurut kami perbedaan utama kredit produktif dan kredit konsumtif bukanlah pada produk atau jenisnya, namun lebih menekankan pada pemanfaatannya. Sebagai contoh, saat Anda mengambil KPR untuk membeli sebuah ruko ada 2 kemungkinan keluarannya yaitu sebagai berikut:

  • KPR menjadi kredit produktif saat Anda menyewakan propertinya dengan pendapatan yang lebih besar dan segera (properti tidak kosong lama).
  • KPR menjadi kredit konsumtif saat Anda menggunakan properti untuk kebutuhan pribadi atau membiarkannya kosong.

Inilah yang mengakibatkan munculnya sebuah fenomena di tengah masyarakat yakni "Yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin"? Hal ini benar adanya, karena adanya perbedaan perilaku antara yang kaya dan yang miskin dalam mengelola kredit.

Umumnya, yang miskin senang berutang hanya untuk membeli liabilitas, seperti contohnya mobil mewah atau untuk berlibur ke luar negeri. Sedangkan yang kaya cenderung mengelola utang untuk membeli aset, seperti contohnya berinvestasi properti.

Alhasil yang miskin terus kehilangan uang hanya untuk memenuhi keinginannya, sementara yang kaya terus memperoleh uang dari asetnya.

Jadi, manakah yang Anda pilih? Menjadi yang kaya dan terus bertambah kaya, atau menjadi yang miskin dan semakin miskin? Setelah membaca artikel ini, kami yakin Anda bisa mengambil keputusan terbaik dengan cara bijak dalam memanfaatkan kredit sehingga semuanya menjadi kredit produktif. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.

Penulis: Fransiska Ardela

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun