Mohon tunggu...
Mohamad Ansori
Mohamad Ansori Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Salah satu cara mendekat pada Allah Swt adalah mentaati perintahNya tanpa bertanya mengapa harus melakukannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pendidikan Karakter Secara Online, Memang Bisa?

22 Agustus 2021   09:00 Diperbarui: 22 Agustus 2021   09:10 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagaimana program penguatan karakter disiplin dan religius, penguatan karakter nasionalisme juga merupakan salah satu hal yang harus menjadi perhatian guru dan orang tua. Karakter cinta tanah air sangat diperlukan untuk keberlangsungan generasi sebagai bagian dari kewajiban kita sebagai komponen bangsa. 

Tanpa rasa nasionalisme yang kuat, eksistensi bangsa Indonesia dikhawatirkan terkikis oleh masuknya budaya dan nilai-nilai moral import yang seringkali membahayakan eksistensi bangsa Indonesia.

Pemerintah melalui Kurikulum 2013 telah menyiapkan materi-materi pembelajaran yang cukup untuk menguatkan nilai-nilai nasionalisme tersebut. Namun, dengan adanya pembelajaran dari rumah seringkali materi-materi itu hanya terbatas pada bacaan yang kita tidak tahu apakah pesan yang disampaikan penulis dapat terekam oleh para siswa atau tidak. 

Oleh karena itu, para guru dapat membuat inovasi pembelajaran yang dapat menguatkan nilai-nilai nasionalisme itu sehingga tidak terbatas pada ruang baca saja.

Sebagai contoh tentang puisi kepahlawanan. Para guru, tidak cukup memberikan naskah puisi kepada anak, kemudian membuat beberapa pertanyaan tentang puisi itu. 

Tetapi, agar value lebih dapat merasuk, bisa saja para guru meminta anak untuk membaca puisi itu, merekam melalui handphone mereka, dan mengirimkan video sebagai salah satu tugasnya. Jika memungkinkan, para guru dapat juga meminta anak untuk menulis puisi, setelah sebelumnya memberikan contoh puisi buatan guru.

Para guru dapat juga membacakan cerita kepahlawanan kepada anak-anak. Disini, tentu harus menggunakan audio asli atau video guru sedang bercerita, bukan hanya copy link di akun youtube tertentu. Memang ada bedanya? Iya, suara asli dan video para guru akan membuat anak-anak seperti berada di kelas, bukan berasa di rumah. Sehingga "chemistry"-nya tentu akan berbeda.

Menugaskan siswa untuk membuat poster-poster tentang HUT Kemerdekaan RI misalnya, juga dapat menumbuhkan kecintaan mereka kepada tanah air. Tugas prakarya seperti membuat bendera dari kertas, menggambar pahlawan, dan sebagainya, merupakan hal lain yang tentunya juga dapat menjadi upaya untuk meningkatkan nasionalisme siswa.

Intinya, para guru dan orang tua tetap harus memperhatikan bahwa "pendidikan" tidak hanya "pembelajaran". Pendidikan memerlukan transfer of value, tidak hanya terbatas pada transfer of knowledge, sehingga nilai-nilai yang harus kita kuatkan dalam pendidikan tetap harus menjadi perhatian. 

Dalam hal ini, kerjasama yang baik antara guru dan orang tua sangatlah diperlukan, sehingga program-program yang dibuat dan dilakukan dapat dikerjakan bersama-sama, demi masa depan anak-anak kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun