"Keira, tunggu sebentar.. diantara kami tidak ada apa-apa." Seru Michael saat Keira beranjak pergi dari cafeteria kampus pagi itu.
"Michael, aku melihat sendiri bagaimana Joana memandangmu dan bagaimana engkau memandangnya." Desis Keira sambil menepis tangan Michael yang meraih tangannya.
"Keira, aku mencintaimu. Setelah empat tahun kita bersama di kampus ini mengapa engkau masih sangsi bahwa aku mencintaimu?" kata Michael sambil mengguncang-guncang pundak Keira.
"Joan hanyalah adik tingkat yang akan meneruskan misi kita di kampus ini, tidak lebih." Lanjut Michael mencoba untuk menjelaskan.
"Tapi Michael .... " kata Keira setengah bimbang dan tidak percaya.
"Percayalah Keira. Kita tidak ingin pendampingan untuk siswa baru berakhir begitu saja bukan. Sama seperti dulu sewaktu Duta mendelegasikan tugasnya kepadaku. Sekarang adalah waktuku untuk mendelegasikannya kepada Joana. Hanya itu Keira.. Hanya itu.. " Michael memegang tangan Keira dan meraba cincin yang melingkar di jari manis Keira. "Bukankan cincin ini adalah pertanda bahwa hubungan kita telah mengarah kepada sesuatu yang pasti di masa mendatang." "Keira, katakanlah kau masih tidak percaya padaku setelah semua hal yang kita lalui bersama."
"Hhhmm.." Keira mendesah perlahan, rasa marahnya kepada Michael berangsur reda, lanjutnya "Aku percaya Michael. Maafkan aku." Kata Keira sambil memeluk Michael.