Mohon tunggu...
Ans Dawa
Ans Dawa Mohon Tunggu... Full Time Blogger - catatan pojok!

platform media online | KOMPAS GRAMEDIA

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rivalitas Jerman dan Perancis Tebar Aroma Renaissance dalam Tajuk Sepakbola

17 Juli 2020   21:08 Diperbarui: 29 April 2021   02:09 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(pertemuan Jerman dan Perancis dalam sepakbola selalu dinantikan penggila bola seluruh dunia. Foto: Karl on twitter) 

Gaya hidup rakyat zaman Aufklarung bersifat sederhana dan sungguh-sungguh, sebaliknya kehidupan kaum bangsawan bersifat mewah dan halus. Munculnya gaya ini karena dipengaruhi oleh Perancis, dimana berdampak baik dalam bidang mode, seni rupa, arsitektur dan kesusastraan termasuk bahasa Perancis yang pada zaman itu lebih sering digunakan sebagai bahasa kerajaan dibandingkan bahasa Jerman.

Bahasa kaum terpandang adalah bahasa Perancis. Salah satu tokoh yang juga memiliki pengaruh besar terhadap sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan kesusastraan Jerman adalah ahli filsafat Perancis J.J Rousseau (1712-1778), yang mengajarkan bahwa manusia akan lebih bahagia dan lebih baik sifatnya jika berada dalam keadaan alami (Amon, 1961, Deutschen Literature)

Tidak sampai di sini saja, zaman Aufklarung atau zaman sebelum Sturm dan Drang (1770-1830), ditengarai telah melahirkan para jenius Jerman. Lihatlah sastrawan-sastrawan elit Jerman mulai dari Leibniz, Lessing, Herder, Goethe dan Schiller yang merupakan pengarang hebat dan  memiliki karya sastra kelas wahid, mereka telah berhasil menciptakan berbagai macam drama dan isu-isu sosial waktu itu. 

Ada juga Immanuel Kant dan Friedrich Hegel dengan ide-ide revolusionernya yang dikenal dengan "Deutscher Idealismus". Karl Marx yang muncul di abad 19 menambah daftar pemikir cadas dan sakti dari Jerman. Ini yang membuat bangsa Jerman dijuluki sebagai "Bangsa Sastrawan dan Pemikir" (Klaus, 1998, Kleine Geschichte der Deutschen)

Dari dunia musik pun, nama-nama beken seperti Johann Sebastian Bach, George Friedrich Handel, Joseph Haydn, Wolfgang Amadeus Mozart, dan puncaknya Ludwig von Beethoven punya andil luar biasa terhadap kemajuan musik dunia dengan status sebagai komposer terbaik sepanjang masa. Tak ada yang membantah musik klasik sebagai akar perkembangan musik-musik kontemporer. 

JERMNA dan PERANCIS: Jadi Panutan Persebaran Genetika?

Kembali kita membahas laga klasik Perancis dan Jerman. Pertemuan dua negara ini bisa dikatakan menjadi panutan bagi bangsa lain. Selain karena mereka negara yang memiliki tradisi kuat dalam sepakbola, mereka juga adalah model negara yang pada akhirnya menjunjung tinggi sejarah persebaran genetika. 

Jerman kini menikmati hasilnya terhadap penerimaan DNA-DNA baru dari negara lain (Pencampuran DNA). Lihatlah Podolski, Klose, Asamoah, Odonkor, Cacau, Gomez, Kuranyi, Ozil, Khedira, Boateng dan Mustafi, mereka semua bukan orang asli Jerman, mereka adalah hasil kerja dari DNA-DNA tersebut, mulai dari DNA Polandia, Spanyol, Turki, Brasil, Tunisia dan Ghana. 

Ini juga berkah yang pernah didapatkan Perancis tahun 1998 yang terdiri dari DNA Mediterania, Maghribi, Austronesia, Polinesia, Armenia dan Argentina dalam diri Zidane, Thuram, Karembeu, Henry, Trezeguet, Djorkaeff, Vieira dan sekarang ada dalam diri Benzema, Sakho dan Sissoko.

PENUTUP

Sejarah, sebagaimana yang kita ketahui mempunyai sejarahnya sendiri dan akan terus berulang. Eaglestone menyebutnya sebagai "sesuatu yang terjadi". Meskipun kedekatan kedua negara ini menjadi sajian menarik di mata sejarah, namun tidak menjamin kedua negara itu "adem" dalam kilas balik sepakbola. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun