Mohon tunggu...
Ansarullah Lawi
Ansarullah Lawi Mohon Tunggu... Dosen - Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Batam (ITEBA)

Pengampu Matakuliah Perancangan Produk dan Technopreneurship, Peneliti Ergonomi dan Lingkungan, Pengamat Politik, Pemerhati Pendidikan di Era Digitalisasi, Penggemar Desain Grafis, dll Semuanya dicoba untuk dirangkum dalam beberapa tulisan blog. Stay Tune! (^_^)v

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

YouTube Tidak Main-Main: Peluncuran Fitur Belanja yang akan Mengubah Wajah Retail Online

10 April 2024   12:40 Diperbarui: 10 April 2024   18:01 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
YouTube mengumumkan peluncuran fitur-fitur belanja baru yang dirancang untuk membantu kreator memasarkan produk (Ilustrasi: (AFP/LIONEL BONAVENTURE via Kompas.com)

YouTube juga memperkenalkan integrasi dengan Fourthwall, sebuah platform pembuat situs web yang memungkinkan kreator untuk membangun toko online mereka sendiri.

Dengan integrasi ini, kreator dapat menghubungkan toko Fourthwall mereka dengan YouTube, memudahkan pengelolaan konten dan toko dalam satu platform.

Ini menambahkan lebih banyak opsi bagi kreator selain integrasi sebelumnya dengan Shopify, Spreadshop, dan Spring, yang sudah membantu kreator mendapatkan penghasilan dari merchandise atau produk yang mereka promosikan.

Integrasi Fourthwall menandai era baru dalam e-commerce, di mana pembangunan merek dan komunitas online berjalan seiring dengan monetisasi konten." -- Alex Johnson, Pengusaha Teknologi.

Lebih lanjut, YouTube mengembangkan fitur yang memungkinkan kreator untuk menandai produk di seluruh video mereka secara massal, berdasarkan item yang ditambahkan dalam deskripsi video.

Ini membuka jalan bagi kreator untuk memonetisasi konten lama yang masih mendapat banyak tayangan, memberikan mereka kesempatan untuk terus menghasilkan pendapatan dari karya mereka sebelumnya.

Monetisasi konten lama bukan hanya tentang memanen hasil dari kerja keras masa lalu; itu tentang mengakui nilai berkelanjutan dari konten yang relevan." -- Emily White, Analis Media.

Kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa pengumuman ini muncul di tengah persaingan yang memanas dengan TikTok Shop, yang juga berambisi untuk menguasai pasar belanja online.

YouTube, dengan basis pengguna dan jam tonton yang besar, telah menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam kategori konten yang membantu orang berbelanja.

Menurut data yang dirilis, penonton YouTube menonton lebih dari 30 miliar jam video terkait belanja pada tahun 2023, dan platform ini mengalami peningkatan 25% dalam waktu tonton untuk video yang membantu penonton berbelanja.

Fitur-fitur baru ini menawarkan kesempatan besar bagi kreator untuk lebih mempersonalisasi pengalaman belanja, mengintegrasikan e-commerce ke dalam narasi konten mereka, dan pada akhirnya, meningkatkan pendapatan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun