Mohon tunggu...
Priyo Harjiyono
Priyo Harjiyono Mohon Tunggu... Guru - Blogger Jogja

blogger jogja yang sedang jalan2 dikampung kompasiana. asik ngeblog di https://anotherorion.com dan https://anotherorion.net

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bohong Itu

23 Maret 2011   20:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:30 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari jaman nabi Adam, bohong itu dosa, konon kebohongan seperti lingkaran setan yang tak pernah ada habisnya, tapi yang namanya manusia bohong sepertinya sudah menjadi sesuatu yang wajar. Lihat di televisi lebih banyak pembohongan publik, baik yang terskenario dalam bentuk cerita shitnetron maupun digembar gemborkan lewat berita. Tidak menyalahkan siapa2 hanya merenung, karena aku juga sering berbohong, kadang kebohongan itu terpaksa dilakukan untuk melindungi sesuatu/seseorang tapi kadang kebohongan itu sering aku jadikan senjata untuk mengamankan diri sendiri. Mengambil sikap untuk berbohong atau tidak berbohong masing2 ada konsekuensinya, sama2 bisa menimbulkan salah persepsi dan konflik tapi pasti ada saat dimana manusia perlu bersembunyi dengan sebuah kebohongan, diakui atau tidak. Terkadang kebohongan itu menyeret pihak lain yang tidak terlibat untuk ikut merasa bersalah, dan terbohongi, hmm tapi kenapa bohong itu indah ya? beberapa orang menunggu waktu yang tepat untuk menyampaikan kebenarannya atau tidak sama sekali, banyak faktor, banyak pertimbangan yang membuat dirinya tampak begitu naif. Ketika seseorang menyadari dirinya dibohongi, sakitkah ia? bukankah pada kenyataannya dia sakit karena tidak siap menerima kenyataan yang jujur? bukankah ketika dibohongi dia baik2 saja? tapi kenapa begitu kebohongan itu sirna malah mencak-mencak? Siapa yang salah? kebohongan itu, atau ketidakmampuan kita menerima kenyataan? Absurb.... oh bohong deritanya tiada akhir -> patkay ketipu version Banyak orang berbohong tentang perasaannya, dan bersikap biasa saja,  menampilkan sisi terindah dirinya dan mengunci rapat2 sisi buruknya seolah ia tak pernah ada, di lain waktu akan mengutuk kebohongan tersebut, ah manusia munafikkah ia?? mungkin satu2nya ketidak bohongan hanya kita lakukan pada diri sendiri dan Tuhan, biarlah kebohongan itu setidaknya menjadi sebuah kejujuran yang tertunda demi sebuah harapan yang lebih baik. Untuk sementara anggap saja bohong itu indah. tertanda Yang lagi dibohongin dan sedang membohongin gambar dari google lupa linknya

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun