Penggunaan ciput untuk siswi muslim di SMAN 1 Cikarang Utara menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Ciput, yang biasanya digunakan sebagai dalaman hijab untuk menjaga kerapian dan kenyamanan, kini tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap busana tetapi juga bagian dari identitas dan kerapian siswa di lingkungan sekolah.
Ciput adalah aksesori berupa kain kecil yang digunakan sebagai dalaman hijab. Fungsinya adalah untuk menjaga agar hijab tetap rapi, tidak mudah bergeser, serta memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Di SMAN 1 Cikarang Utara, penggunaan ciput menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kerapian siswa, terutama siswi yang berhijab. Selain sebagai pelengkap penampilan, ciput juga membantu menjaga standar seragam sekolah agar terlihat lebih tertib dan seragam.
Adapun beberapa jenis ciput beserta kegunaannya:
*Ciput Rajut Terbuat dari bahan rajutan yang elastis dan nyaman dipakai sehari-hari. Â
*Ciput Bandana Hanya menutupi sebagian kepala dan umumnya berbentuk melingkar seperti bandana. Â
*Ciput Ninja Menutupi seluruh bagian kepala dan leher, cocok untuk hijab yang lebih tertutup. Â
*Ciput Antitembem Didesain untuk memberikan efek lebih ramping di bagian pipi. Â
*Ciput Inner Kaos Terbuat dari bahan kaos yang lebih adem dan menyerap keringat.
Penggunaan ciput di SMAN 1 Cikarang Utara utamanya diterapkan kepada para siswi yang mengenakan hijab. Pihak sekolah, khususnya guru dan staf kesiswaan, berperan dalam mengatur dan mengawasi penerapan aturan ini. Selain itu, organisasi siswa seperti OSIS juga turut berperan dalam mengedukasi dan mengingatkan teman-temannya mengenai pentingnya kerapian dalam berpakaian, termasuk penggunaan ciput.
Aturan atau anjuran penggunaan ciput  sudah hamper 5-6 bulan sejak sekarang ini. Hal ini serlalu disampaikan oleh bapak fikri baik itu ketika sedang upacara ataupun shalat duha  sebagai bagian dari sosialisasi tata tertib sekolah. Namun, tidak jarang pula aturan ini diingatkan kembali saat terdapat evaluasi kerapian siswa selama satu minggu ajaran berlangsung, terutama jika ditemukan adanya penurunan kedisiplinan dalam berpakaian.
Penggunaan ciput diwajibkan atau dianjurkan di lingkungan SMAN 1 Cikarang Utara, khususnya saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas, upacara bendera, dan kegiatan resmi sekolah lainnya. Di luar lingkungan sekolah, penggunaan ciput menjadi pilihan pribadi masing-masing siswa, tergantung pada kebutuhan dan kenyamanan mereka.
Ada beberapa alasan mengapa penggunaan ciput dianggap penting di SMAN 1 Cikarang Utara: Â
*Kerapian: Â Ciput membantu menjaga hijab tetap rapi, sehingga menciptakan kesan tertib dan sopan. Â
*Kenyamanan: Dengan ciput, hijab tidak mudah bergeser, membuat siswi merasa lebih nyaman saat beraktivitas. Â
*Standarisasi Seragam: Ciput mendukung upaya sekolah dalam menciptakan penampilan siswa yang seragam dan profesional. Â
*Pembentukan Karakter: Kedisiplinan dalam hal kecil seperti ini juga merupakan bagian dari pendidikan karakter, melatih siswa untuk peduli terhadap detail dan menghargai aturan.
Penerapan aturan penggunaan ciput dilakukan melalui beberapa langkah: Â
*Sosialisasi: Memberikan pemahaman kepada siswa baru mengenai pentingnya penggunaan ciput. Â
*Contoh Teladan: Â Guru di sekolah menunjukkan contoh yang baik dalam hal kerapian berpakaian. Â
*Pengawasan Rutin Guru piket dan staf kesiswaan melakukan pemeriksaan kerapian setiap pagi sebelum jam pelajaran dimulai. Â
*Pendekatan Persuasif: Jika ada siswa yang kurang mematuhi, pendekatan dilakukan secara persuasif dengan menjelaskan manfaatnya, bukan sekadar memberi sanksi.
Penggunaan ciput di SMAN 1 Cikarang Utara bukan hanya soal aturan berpakaian, tetapi juga bagian dari pembentukan karakter siswa untuk lebih disiplin dan peduli terhadap kerapian. Melalui pendekatan yang tepat, diharapkan siswa tidak hanya memahami aturan ini sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai bagian dari kebiasaan baik yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri.
Penulis : Fauziyah Qothrun Nada
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI