Mohon tunggu...
Annisa Wally
Annisa Wally Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Jangan sampai ada atau tidak adanya dirimu sama saja. Membaca untuk berbagi. Menulis untuk dikenang.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

3 Hal Inilah yang Membuat Aturan "Si Kantong Kresek" Tak akan Pernah Usai Dibahas

9 Juli 2020   05:30 Diperbarui: 9 Juli 2020   05:25 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Anna Shvets dari Pexels

Jika ada pabrik yang memproduksi pembuatan si kantong plastik ini maka, disatu sisi kita butuh pabrik untuk mengolahnya kembali.

Apabila keduanya saling bekerja sama maka, tak ada yang tak mungkin si kantong yang tadinya membuat onar bisa membantu roda perekonomian baru bermunculan.

Saya pernah menonton sebuah video tentang daur ulang botol minuman. Entah itu dinegara apa saya lupa yang jelas di negara itu menyediakan sebuah kotak sampah yang bisa ditukar dengan uang.

Banyangkan jika hal ini dilakukan di Indonesia. Jelas mereka yang suka membuang si kantong kresek disungai akan berpikir dua kali untuk membuangnya. Pemikiran masyarakat akan terpancinig seperti ini "Jika bisa dijual untuk apa dibuang".

Itulah 3 sebab yang menurut kami akan menghambat aturan pelarangan penggunaan si kantong kresek. Perlu ada kesadaran diri sebelum bergerak keluar mulai dari lingkungan keluarga, berangsur kelingkungan sekitar.

Jika sudah ada kesadaran dari masing-masing pihak. InsyaAllah semua bisa bersama-sama berusaha memperbaiki bumi yang mulai rusak ini.

Intinya sih, perlu ada kerjasama dari berbagai pihak. So, yuks,mari bantu pemerintah dalam menjalankan aturan si kantong kresek ini guys..

Wallahu a'lam...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun