Mohon tunggu...
Vita Sophia Dini
Vita Sophia Dini Mohon Tunggu... Lainnya - Busy chasing dreams

Seafood lover yang demen jogging, nonton, dan jeprat-jepret 📷📸 Blog : http://annisarona.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Belajar dan Bermain di Acara Nangkring Bareng Kompasiana-Deltomed

31 Mei 2014   05:47 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:55 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deltomed sendiri selaku perusahaan farmasi nasional, konsisten memajukan obat herbal dengan riset dan teknologi. Langkah nyatanya, Deltomed ‘menggandeng’ para dokter dan akademisi perguruan tinggi dalam penciptaan dan pengembangan produk. Pemrosesan bahan baku di pabrik pun menggunakan teknologi modern, serta semua produk Deltomed terjamin telah lulus uji praklinis dan klinis sehingga aman dikonsumsi.

Mari jadikan bahan herbal pelopor sekaligus pondasi ekonomi kerakyatan, karena berpotensi menyerap banyak tenaga kerja, yang nantinya akan dapat menekan angka pengangguran dan mengatasi problem kemiskinan di daerah. “Deltomed ikut mendukung ekonomi kerakyatan dengan memproduki obat berbahan dasar alami. Kalau herbal maju, tentu sektor pertanian Indonesia juga maju. Ayo, dukung gerakan ekonomi kerakyatan dengan mengkonsumsi obat herbal. Rakyat sehat, rakyat sejahtera!” ucap Pak Nyoto Wardoyo mengakhiri pidato singkatnya di awal acara.

***

Dr. drg. Dewi Priandini, Sp.PM kemudian naik panggung untuk menjadi pembicara di sesi kedua. Beliau membagi pengetahuannya seputar sariawan. “Mulutmu, harimaumu. Kalau mulutmu sakit, kamu nggak bisa mengaum. Sariawan nggak pandang bulu, siapa saja bisa kena. Sariawan indikator kekurangan nutrisi penting dalam tubuh. Bila tak kunjung sembuh atau berulang-ulang kambuh disebut stomatitis aphtosa rekuren (SAR). Maka dari itu, kesehatan rongga mulut perlu dijaga.”

Ibu Dewi melanjutkan penjelasannya. Ada sejumlah faktor pemicu sariawan, namun penyebab pastinya belum diketahui. Alergi, trauma, makanan/minuman, genetik, mikroorganisme (bakteri, jamur, virus) termasuk faktor predisposisi yang bersifat lokal. Beberapa jenis deterjen yang terkandung dalam pasta gigi, bisa membuat mulut kering yang menimbulkan sariawan. Trauma pada mulut, misalnya bibir tak sengaja tergigit atau terlalu keras menyikat gigi. Sariawan juga bisa muncul karena mengonsumsi makanan dan minuman yang terlalu panas/dingin. Orang tua yang acapkali sariawan, kemungkinan besar putra-putrinya akan sering sariawan. Mikroorganisme yang memicu SAR diantaranya bakteri streptococcus bentuk L, jamur candida albican, serta virus herpes simplex.

Sementara faktor predisposisi yang bersifat sistemik, antara lain penyakit yang berhubungan dengan daya tahan tubuh (seperti behcet’s disease dan chron’s disease, diabetes melitus, dan HIV/Aids), defisiensi nutrisi dan haematologi, stress, serta faktor hormonal. Stress memicu penurunan hormon yang menyebabkan produksi air liur berkurang, mulut pun jadi kering, bisa timbul sariawan. Wanita yang sedang haid, menopause atau menggunakan kontrasepsi tertentu, juga rentan sariawan akibat perubahan kadar hormon estrogen.

“Stop sariawan? Bisa! Kenali dulu faktor pemicunya, terus minum obat sesuai gejalanya. Herbal, salah satu opsi pengobatan yang aman untuk meredakan sariawan. Sariawan juga bisa sembuh sendiri. Namun yang terpenting adalah mencegah timbulnya sariawan dengan menjaga daya tahan tubuh, mengatur pola makan, dan istirahat yang cukup,” tandas dokter ahli penyakit mulut dari Departemen Gigi dan Mulut Fakultas, Kedokteran Gigi Universitas Trisakti.

***

Berikutnya Dr. Abrijanto SB, membuka sesi ketiga dengan pernyataan yang mencerahkan. “Panas dalam itu bukan penyakit, tapi gangguan kesehatan biasa yang dapat disembuhkan. Gejalanya sariawan, sakit tenggorokam, perut kurang nyaman, dan susah BAB. Orang yang panas dalam umumnya kurang perhatian sama makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Makanan berminyak seperti gorengan, sate, sambal, bila dalam porsi yang banyak bisa menyebabkan panas dalam.”

Masih menurut Pak Abrijanto, gejala panas dalam muncul akibat nutrisi yang tak terserap tubuh karena lambung sedang bermasalah. Asam lambung yang berlebih, mendorong panas naik ke tenggorokan, mulut, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Mulut pun jadi terasa asam, sehingga berpotensi menimbulkan sariawan. Penerapan pola hidup sehat adalah kunci pencegah hadirnya panas dalam. Pola hidup yang sehat itu dengan mengkonsumsi makanan yang baik (bergizi tinggi, tidak berlebihan minyaknya), banyak minum (8-10 gelas per hari), olahraga dan istirahat yang cukup.

“Saat ini udah menjadi tren masyarakat mengonsumsi obat herbal yang khasiatnya setara dengan obat konvensional. Banyak ragam bahan alami yang ada di sekitar kita yang berfungsi sebagai obat herbal. Misalnya daun saga manis, bunga krisan dan alang-alang. Namun, kunci khasiatnya terletak pada bagaimana kita mengolah bahan alami tadi agar bermanfaat dan tidak menimbulkan efek negatif bagi kesehatan. Kuldon Sariawan mengandung formula herbal yang memiliki manfaat setara dengan pengobatan medis. Kuldon Sariawan ada, untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan obat herbal yang dapat meredakan sariawan,” lanjut pria yang menjabat sebagai Business Development Manager PT Deltomed Laboratories itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun